Bogor (ANTARA News) - Kericuhan antara angkot dan pengendara ojek online di depan Terminal Laladon berhasil diredam, wilayah tersebut telah disterilkan oleh polisi, Rabu petang.
Sebanyak 300 personel gabungan dari Polresta Bogor Kota dan Polres Bogor Kabupaten dikerahkan untuk mengamankan lokasi.
"Situasi sudah kondusif, kedua belah pihak sudah menahan diri. Kini lokasi sudah bisa dilalui," kata Kapolres Kabupaten Bogor, AKBP Andi Mochammad Dicky.
Tidak ada korban jiwa dalam kericuhan tersebut, tetapi empat unit angkot dirusak oleh massa. Menurut massa angkot, pengerusakan dilakukan oleh pengendara ojek online dengan melempar batu.
Kepala Bagian Operasi Polresta Bogor Kota Kompol Tri Suhartanto menyebutkan, kericuhan dipicu oleh informasi yang tidak tepat, sehingga terjadi perselisihan di antara kedua moda transportasi tersebut.
"Ada isu katanya ojek online di-sweeping, dilarang operasi. Jadi ada pergerakan pengendara ojek ini, saat bertemu di Laladon hingga pecah keributan," katanya.
Kericuhan terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Massa ojek online didominasi Grab, melintas dari arah Dramaga hendak menuju Balai Kota Bogor.
Di Terminal Laladon terjadi perselisihan dengan angkot yang beroperasi, hingga terjadi aksi saling serang dengan cara melempar batu, botol dan kayu.
Situasi menyebabkan warga sekitar terutama pedagang ketakutan, hingga menutup warung dan tokonya. Kericuhan terjadi selama hampir satu jam.
Hingga berita ini diturunkan, situasi di Jalan Lampu Merah Laladon sudah normal, kendaraan dapat melintas kembali dengan normal. Sejumlah personel TNI dan polisi terlihat berjaga-jaga di lokasi.
(Baca juga: Lagi, bentrok angkot dan ojek online di Laladon)
Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017