Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumatera Selatan, Farhat Syukri, di Palembang, Rabu, mengatakan, pengguna media sosial harus mencerna terlebih dahulu informasi dan berita yang berseliweran di media sosial.
Mulai dari ujaran-ujaran pendukung fanatik tokoh politik tertentu kepada pihak-pihak yang berseberangan. Pun "fakta-fakta" yang dicari-cari atau dikait-kaitkan tentang kelemahan tokoh politik yang tidak disukai sekelompok pendukung fanatik. Ini bisa memancing reaksi negatif kelompok yang berseberangan.
Juga opini berlatar SARA, sekedar mencari sensasi, sampai hal-hal yang sebetulnya tidak penting yang ternyata mampu menyedot perhatian pemakai media sosial, yang diistilahkan viral.
Dinas yang dia pimpin dalam waktu dekat ini berencana menggandeng pihak terkait untuk mencari solusi mengatasi informasi dan berita bohong (hoax dan fake news) itu.
Pewarta: Ujang Idrus
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017