Ratusan warga tersebut berani turun ke sungai itu dalam lomba angkat lumpur yang diselenggarakan Balai Besar Sungai Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bekerja sama dengan Pemerintah Kota Banjarmasin.
"Ada sebanyak 400 orang yang mengikuti lomba angkat lumpur ini, mereka tergabung dalam 40 grup," ujar Kabid Sungai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Banjarmasin Joko Pitoyo di lokasi kegiatan.
Sebab, kata dia, setiap grup beranggotakan 10 orang untuk bisa mengumpulkan sebanyak-banyaknya lumpur sungai dan diangkat ke truk yang sudah disediakan panitia.
"Meskipun tidak juara, para peserta akan mendapatkan uang lelah setiap orangnya Rp100 ribu," tuturnya.
Menurut Joko Pitoyo, jarak sungai yang mendapat pengerukan lumpur dari lomba ini hanya sekitar 400 meter, meskipun sungai Sutoyo S itu panjangnya ribuan meter dan sudah cukup dangkal.
"Paling tidak adanya kegiatan ini bisa sedikit memperlancar aliran sungai yang menuju ke muara Sungai Barito tersebut," paparnya.
Di Banjarmasin, ungkap dia, ada sekitar 102 sungai yang masih cukup aktif, dan pemerintah kota dibantu Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI terus melakukan pelestariannya.
Program-program yang dilakukan, tutur Joko Pitoyo, di antaranya normalisasi, revitalisasi dan pengerukan sungai, di antaranya Sungai Martapura dan rencananya sungai Veteran di Banjarmasin Tengah.
Sungai Martapura, ujar dia, rencananya sebesar Rp15 miliar akan dibantu Balai Sungai Kementerian PUPR tersebut tahun ini untuk kelanjutan pembangunan siring sungai di Muara Kelayan.
"Sedangkan Sungai Veteran rencananya mendapat bantuan dari pusat sekitar Rp10 miliar," ucapnya.
Sementara kegiatan lomba angkat lumpur di Sungai Sutoyo tersebut dibuka langsung oleh Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina.
Pewarta: Sukarli
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2017