Kuala Lumpur (ANTARA News) - Presiden AFC, Mohamed Bin Hammam, Senin, melancarkan serangan menyengat terhadap Manchester United, dengan menyebut mereka sebagai "tidak terhormat" dan mendesak mereka membatalkan lawatan mereka ke Asia. Lawatan komersial pra-musim kompetisi Juli itu berbenturan dengan putaran final Piala Asia, sehingga membuat Hammam menyarankan agar juara baru Liga Utama Inggris itu memberikan dukungan pada sepakbola Asia, bukannya mengeruk uangnya. "Batalkan lawatan anda -- ini merupakan pesan atas nama seluruh keluarga sepak bola Asia, seluruh pemain dan pelatih kami," katanya menjawab pertanyaan AFP di sela-sela Kongres Konfederasi Sepak Bola Asia di Kuala Lumpur. "Klub itu akan tidak dihormati. Ini bukan solidaritas yang kami harapkan dari keluarga sepak bola itu. Kami mengharapkan Manchester United mencari sesuatu, bukan sekedar mencari uang. Asia memberi mereka demikian banyak uang selama musim ini. Satu bulan setiap empat tahun dan dapatkah mereka meluangkan waktu itu untuk tidak bermain di Asia?," katanya. Bin Hammam merasa cemas bahwa kehadiran Manchester United itu akan mengalihkan perhatian dari putaran final Piala Asia 7-29 Juli, kompetisi utama kawasan tersebut, yang diselenggarakan secara bersama oleh Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam. AFC berharap turnamen tersebut dapat menimbulkan minat baru dalam sepak bola dari para pendukung Asia. Bulan lalu Manchester United mengumumkan bahwa mereka akan melakukan pemanasan musim 2007-2008 dengan melakukan lawatan ke Jepang, Korea Selatan, Makau, dan Malaysia. Mereka berencana akan memulai pertandingan dengan juara J-Liga, Urawa Red Diamonds pada 17 Juli di Saitama, sebelum melawat ke ibukota Korea Selatan untuk bertandung melawan FC Seoul pada 20 Juli. Tim asuhan Alex Ferguson itu kemudian akan menuju Makau untuk berhadapan dengan Shenzhen pada 23 Juli, sebelum mengakhiri lawatannya di Kuala Lumpur pada 27 Juli melawan suatu kesebelasan Malaysia. Bin Hammam mengatakan tanggal putaran final Asia itu ditetapkan oleh FIFA dan masing-masing asosiasi negara tuan rumah pertandingan itu telah menandatangani jaminan untuk tidak mempromosikan atau menyelenggarakan pertandingan sepak bola lainnya sepanjang bulan Juli dan tiga hari setelah Piala Asia itu. Ia menyatakan Persatuan Sepak Bola Malaysia (FAM) akan bisa menghadapi tindakan disipliner dan kecaman paling keras karena menerima Manchester United, yang memperoleh gelar juara Liga Utama Inggris hari Minggu ketika Chelsea hanya bermain imbang 1-1 dengan Arsenal. "Kami sedang berusaha menggiring lebih banyak penonton untuk menyaksikan sepak bola Asia, tetapi orang di Manchester tampaknya ingin merintangi gagasan tersebut dan menguasai pasar ini," katanya. "Terus terang, ini merupakan cara berfikir penjajah, bukan merupakan `fair play` sama sekali," katanya. "Kami dapat mencegah mereka bermain di Malaysia, tetapi saya juga tidak ingin mereka bermain di Korea, Jepang, atau Cina. Mereka akan disambut baik di bulan Juni, mereka akan disambut baik bulan Agustus, tetapi tidak di bulan Juli," katanya. Ia mengatakan ia sudah menghubungi Asosiasi Sepak Bola September lalu tentang lawatan tersebut dan telah menerima jaminan awal bahwa lawatan itu tidak akan berbenturan. Bin Hammam menambahkan bahwa ia sudah menerima dukungan dari presiden FIFA Sepp Blatter. "Ia berpendapat bahwa setiap orang harus menghormati kalender tersebut. Sederhana saja," kata Bin Hammam. Blatter berada di Kuala Lumpur, tetapi belum memberikan komentar. Dalam kecaman lainnya terhadap "Setan Merah" itu, presiden AFC itu mengacu pada musuh bebuyutannya, Chelsea sebagai tim yang mendukung sepak bola Asia. "Kami mempunyai contoh yang sangat baik dari Chelsea yang telah menandatangani persetujuan untuk mengembangkan sepak bola di akar rumput di Asia. Itulah contoh yang baik," katanya. Pada bulan Maret, Chelsea menandatangani persetujuan dengan AFC untuk memberikan dukungan keuangan dan teknis terutama pada klub-klub sepak bola akar rumput di seluruh Cina hingga 2010. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007