Kuala Lumpur (ANTARA News) - Presiden AFC, Mohamed Bin Hammam, Senin, menyatakan keyakinannya bahwa keamanan di putaran final Piala Asia akan cukup memdai, menyusul ledakan sebuah bom di Bangkok akhir pekan ini. Putaran final bulan Juli itu akan diselenggarakan secara bersama oleh Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam. Sebuah bom kecil meledak di ibukota Thailand, Sabtu, sehingga melukai satu orang, menyusul serangkaian ledakan di Bangkok pada malam Tahun Baru. Tetapi, Bin Hammam mengatakan ia yakin pihak berwenang di empat negara yang akan menjadi tuan rumah putaran final itu akan memberikan pengamanan seketat mungkin bagi kompetisi utama sepak bola Asia 7-29 Juli. "Keamanan semua peserta merupakan yang paling utama bagi kami, tetapi hal-hal seperti ini juga terjadi di banyak daerah di dunia. Anda tidak dapat mencegahnya, peristiwa itu seperti penyakit lainnya," katanya di sela-sela kongres Konfederasi Sepakbola Asia di Kuala Lumpur. "Tetapi, yang pasti di antara rencana dan persetujuan kami dengan pemerintah nasional adalah keamanan di stadion-stadion, untuk tim, dan hotel-hotel harus sangat ketat. "Terus terang saya tidak merasa ada ancaman pada kompetisi tersebut," katanya kepada AFP. Ia menambahkan bahwa meskipun ada kesulitan logistik dalam menyelenggarakan event tersebut di empat negara, persiapan-persiapan berjalan baik. "Persiapan-persiapan Piala Asia berjalan sangat baik dan penyelenggara telah menghapus semua keraguan kami," katanya. "Kami tidak mempunyai masalah apapun, khususnya mengenai stadion utama, meskipun masih ada masalah sangat kecil di stadion-stadion kedua. "Saya kira AFC dan federasi-federasi nasional telah meningkatkan diri ke standar yang diharapkan para pendukung," katanya. (*)
Copyright © ANTARA 2007