"Rencanannya Kamis(23/3) dikunjungi, pembangunan waduk tersebut menjadi atensi Presiden untuk mengatasi krisis air di Batam," kata Direktur Promosi dan Humas BP Batam, Purnomo Andiantono usai mengikuti rapat persiapan di Graha Kepri, Batam, Selasa.
Purnomo mengatakan saat ini pembangunan Dam Sei Gong yang sudah dimulai sejak 2015 dan ditargetkan selesai pada 2018 tersebut sudah mencapai 35 persen.
"Selain meninjau Dam Sei Gong, infonya Pak Presiden juga akan melaksanakan berbagai program Kementerian Sosial seperti membagikan KIS dan KIP," kata dia.
Menurut Purnomo, proyek yang dikerjakan PT Wika TBK dengan nilai kontrak sebesar Rp238 miliar dengan luas genangan 355,99 hektare memiliki potensi penyediaan air baku lebih kurang 400 liter/detik.
"Volume tampungan efektif lebih kurang 8,9 juta meter kubik. Sementara total tampungan waduk lebih kurang 11,8 juta meter kubik," kata dia.
Proyek tersebut, kata Purnomo, sepenuhnya menjadi tanggung pemerintah pusat. Jika sudah seleksai pengelolaannya nanti akan diserahkam kepada BP Batam.
"Kami hanya mengelola saja nanti, pembangunannya semua dari Kementerian PUPR. Tidak ada kaitannya sama BP Batam," kata Purnomo.
Ia berharap, proyek tersebut bisa selesai sesuai target sehingga segera bisa untuk menyuplai kebutuhan air bersih bagi masyarakat Batam.
"Batam tidak memiliki sumber air baku. Sehingga harus dibangun banyak dam-dam baru agar kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi," kata dia.
Untuk Pulau Batam, saat ini sudah ada enam waduk yang difungsikan untuk memenuhi sekitar 1,2 juta penduduk kota industri tersebut.
(KR-LNO/M019)
Pewarta: Larno
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017