Bandung (ANTARA News) - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil berjanji tidak akan mempolitisasi klub Persib Bandung sebagai alat kampanye jika ia terpilih dalam kandidat calon Gubernur Jawa Barat pada saat masa kampanye nanti.
"Saya tidak akan mempolitisasi, buat apa juga," kata Ridwan di Pendopo Kota Bandung, Selasa.
Pria yang akrab disapa Emil ini mengatakan, antara politik dan sepak bola merupakan hal yang berbeda. Sehingga, tidak perlu adanya politisasi klub sepak bola demi hanya dapat terpilih sebagai kepala daerah.
"Karena pada dasarnya beda urusan," kata dia.
Ia menyebut, beberapa dukungan dari beberapa bobotoh Persib terkait dirinya yang akan maju dalam Pilgub Jabar bukanlah sebuah bentuk politisasi demi meraup simpati masyarakat Jabar. Namun lebih kepada dukungan secara pribadi.
"Kalau politisasi itu di lapangan diumumkan kampanye di depan bobotoh. Tapi kalau dukungan itu mah sebagai ekspresi pribadi saja," kata dia.
Ia pun berharap, dalam setiap pemilihan kepala daerah baik tingkat wali kota maupun gubernur, para kandidat tidak memanfaatkan Persib sebagai alat politik, dan lebih mengedepankan visi serta misinya.
"Yang pasti di antara bobotoh ada yang mencalonkan sebagai wali kota atau gubernur ya silakan saja," kata dia.
Sebelumnya, Emil memberikan uang kadedeuh kepada para pemain Persib yang berhasil menjadi juara tiga perhelatan Piala Presiden 2017.
Manager Persib Umuh Muhtar yang menerima secara simbolis uang kadedeuh tersebut sempat melontarkan ucapan selamat atas majunya Ridwan Kamil maju dalam Pilgub Jabar.
"Tidak ada promosi atau kampanye di sini saya ucapkan selamat. Boleh kan mendoakan? Kalau nanti di Jabar Pak Ridwan Kamil bisa lebih nyaah (sayang) kepada Persib," kata dia.
(Baca: Babak baru kehidupan Ridwan Kamil)
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017