Di dalam satu pernyataan, COEN mengatakan bahwa, meskipun El Nino mulai terjadi setiap minggu pada Desember, fenomena alam itu telah bertambah kuat sejak Februari, dan telah mempengaruhi 627.048 orang di 11 wilayah, trmasuk membuat 100.169 orang meninggalkan rumah mereka.
Bagian yang paling parah dilanda El Nino berada di bagian timur-laut negeri itu --Tumbres, Piura, Lambayeque, La Libertad dan Ancash-- Lima di bagian tengah negeri tersebut dan Departemen Ica serta Arequipa di bagian selatan.
Baca juga: (Banjir dan longsor di Peru tewaskan empat orang)
COEN, yang memantau situasi secara nasiona, sebagaimana diberitakan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa siang, mengatakan 1.109 kilometer jalan telah rusak dan 3.849 kilometer telah terpengaruh.
Selain itu, 159 jembatan telah ambruk, 274 lagi telah rusak dan 33 jalan raya ditutup, terhalang atau terbatas buat lalu-lintas.
Sebanyak 10.642 rumah telah ambruk, 12.126 telah dinyatakan tidak aman dan 134.290 telah terpengaruh.
El Nino telah membuat panas temperatur permukaan air Samudra Pasifik jadi 29 derajat Celsius, atau antara lima dan tujuh derajat lebih panas dibandingkan dengan kondisi normal untuk pertama kali tahun ini.
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017