Washington (ANTARA News) - Direktur Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (Federal Bureau of Investigation/FBI) James Comey pada Senin (20/3) untuk pertama kalinya mengonfirmasi bahwa lembaganya sedang menyelidiki campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden tahun lalu, terutama mengenai kemungkinan kolusi Moskow dengan tim kampanye Presiden Donald Trump.

FBI "sedang menyelidiki upaya pemerintah Rusia untuk mencampuri pemilihan presiden 2006," kata Comey dalam sidang Komite Intelijen Dewan Perwakilan Rakyat.

"Dan itu termasuk menyelidiki sifat hubungan apa pun antara individu yang terkait dengan kampanye Trump dan pemerintah Rusia dan apakah ada koordinasi antara kantor kampanye dan upaya Rusia," katanya.

Pengungkapan Comey mengonfirmasi berbagai laporan bahwa FBI sedang menyelidiki tuduhan bahwa kemenangan mengejutkan Trump dari Hillary Clinton pada November tahun lalu terjadi berkat campur tangan Rusia.

Para pemimpin badan intelijen Amerika Serikat pada Januari menyatakan mereka yakin Presiden Rusia Vladimir Putin merupakan dalang di balik upaya itu.

Namun, mereka tidak mengungkapkan apakah mereka sedang memeriksa hubungan antara anggota tim kampanye Trump dan pejabat Rusia.

Pemimpin Komite Intelijen dari Partai Republik Devin Nunes saat membuka sidang Senin, sidang pertama mengenai masalah itu, mengatakan bahwa panel "tidak melihat bukti bahwa pejabat kampanye Trump berkonspirasi dengan agen-agen Rusia."

Namun Adam Schiff, wakil ketua Komite dari Demokrat, merinci satu daftar tuduhan kaitan dan komunikasi antara tim Trump dan Rusia.

"Mungkinkan semua kejadian dan laporan ini sepenuhnya tidak berhubungan, dan tidak lebih dari satu kejadian tidak menyenangkan? Ya, itu mungkin saja," katanya.

"Tapi mungkin juga, mungkin lebih dari mungkin, bahwa mereka bukan kebetulan, dan bahwa Rusia menggunakan teknik yang sama untuk mencemarkan orang-orang AS yang mereka pekerjakan di Eropa dan tempat lain," katanya sebagaimana dikutip kantor berita AFP. (mr)


Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017