Bogor (ANTARA News) - Aksi mogok sopir angkot juga berimbas ke Kota Bogor, Jawa Barat, sejak Selasa pagi sampai siang hari. Moda transportasi umum tersebut terlihat sepi beroperasi di sejumlah titik.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Bogor Kota, Kompol Bramastyo Priaji menyebutkan, sempat terjadi penumpukan penumpang khususnya para pekerja dan pelajar terutama di wilayah perbatasan Kota dan Kabupaten Bogor.
"Pagi tadi angkot masih terlihat beroperasi, hingga saat ini jumlah angkot yang beroperasi di pusat kota juga terlihat sepi dari biasanya," kata Bramastyo.
Menurut Bramastyo, sejak pagi pihaknya telah mengerahkan sejumlah unit mobil Dalmas untuk mengangkut pelajar yang kesulitan mendapatkan angkot.
Mobil unit diberdayakan sejak pagi, mengangkut penumpang diprioritaskan pelajar dan juga pekerja yang beraktivitas di pagi hari.
Baca juga: (Bima Arya pastikan situasi Kota Bogor aman)
Baca juga: (Organda Kota Bogor dukung pembatasan transportasi online)
Sementara itu, menurut Bramastyo situasi arus lalu lintas di pusat Kota Bogor terpantau lancar. Di sejumlah titik masih terlihat ada warga yang menunggu angkutan umum.
Berbeda dengan di wilayah perbatasan banyak terjadi penumpukan penumpang yang tidak kedapatan angkutan akibat aksi mogok yang dilakukan para supir.
Gaisha (30) warga Ciomas menginformasikan, di wilayahnya masih belum ada angkot yang beroperasi begitu pula dengan transportasi online.
Gaisha terpaksa menggunakan moda ojek pangkalan dari rumah menuju Sekolah Tinggi Teknologi Pertanian (STTP) yang berjarak kurang dari lima kilo meter.
Ia dikenai tarif Rp25 ribu dari kawasan rumahnya menuju STTP Pertanian yang terletak di Pasir Kuda, Kota Bogor.
"Kalau naik angkot biasanya dua kali naik, tarifnya tidak sampai Rp10, kalau ojek online juga cuma Rp10 ribu, tapi karena terdesak kebutuhan saya naik ojek pangkalan minta tarif Rp25 ribu," katanya.
Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017