Bogor, Jawa Barat (ANTARA News) - Pemerintah Kota Bogor telah bersiap mengatasi aksi mogok lanjutan sopir-sopir angkutan kota di sini menyusul protes mereka terhadap transportasi online.
"Hari ini kemungkinan angkot masih mogok. Kami kerahkan empat truk Satpol PP dan beberapa armada bus PDJT, juga dibantu truk dari Polres dan Kodim untuk mengakomodir warga," kata Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto di Bogor, Selasa.
Hari ini Pemkot Bogor dan olresta Bogor Kota akan memediasi ojek online dan Organda serta sopir angkot untuk meredam situasi yang tidak diharapkan.
Aksi mogok ini menyebabkan warga kesulitan mendapatkan angkutan umum, terutama di perbatasan Kota dan Kabupaten Bogor di daerah barat dan timur.
Aksi mogok sempat ricuh di Jl Sholis Iskandar antara pengemudi ojek online dengan angkot trayek 32 yang merupakan trayek Kabupaten Bogor akibat kabar bahwa pengendara ojek ditabrak oleh sopir angkot.
Para pengendara ojek online lalu menggelar unjuk rasa di Jl Sholis Iskandar hingga terjadi penumpukan massa. Polisi lalu membubarkannya dengan menembakkan tiga kali tembakan peringatan ke udara.
Wali Kota Bogor, Polresta Bogor Kota, Kodim 0606 dan Kadis DLLAJ turun langsung ke lapangan meredam gejolak, sedangkan Wali Kota kemudian menjenguk pengemudi ojek online yang dirawat di rumah sakit Hermina, Kota Bogor.
"Korban mengalami kecelakaan sampai kakinya patah. Tapi ini kecelakaan murni, bukan ditabrak supir angkot," kata Bima.
Bima mengaku sudah bertemu dengan sejumlah pengemudi ojek online dan melakukan mediasi. Terkait penabrakan, polisi sedang menyelidikinya.
Pagi ini, situasi di sejumlah wilayah perbatasan masih sepi dari angkutan umum sehingga sejumlah warga dan pelajar menumpuk menunggu transprotasi umum.
Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017