Yogyakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Laode Muhammad Syarif meminta masyarakat ikut membantu melaporkan keberadaan oknum tertentu yang mengatasnamakan lembaganya sebagai "KPK" untuk melakukan pemerasan.
"Mereka mengatakan kami ini KPK padahal bukan," kata Laode seusai menjadi pembicara dalam seminar "Menelusuri Peran dan Kinerja DPR Dalam Pemberantasan Korupsi" di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Senin.
Menurut Laode, oknum KPK abal-abal biasanya beroperasi dengan menggunakan lambang KPK, meski kebanyakan mereka menggunakan kepanjangan "Komisi Pengawas Korupsi".
"Apalagi penyidik saya, bahkan saya sendiri tidak pernah memakai lambang-lambang KPK kalau saya di luar," kata dia.
Sesuai laporan yang diterima KPK, menurut Laode, sudah banyak korban-korban pemerasan oknum itu seperti di Bogor, Sumatera, serta Kendari. Bahkan di antara korban banyak yang mengalami kerugian mencapai ratusan juta.
Modus penipuan yang dilakukan oleh oknum KPK abal-abal itu, kata dia, banyak yang menyasar kepala atau perangkat desa dengan klaim menemukan kekeliruan prosedur dalam penggunaan dana desa. "Banyak juga orang-orang yang namanya disebut di koran lalu mereka datangi dan mengatasnamakan diri sebagai KPK atau pihak yang bekerjasama dengan KPK. Kalau menemukan yang seperti itu saya minta segera laporkan," kata Laode.
(L007/T013)
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017