Jambi (ANTARA News) - Kepolisian resort kota (Polresta) Jambi dan Polsek Pasar, menemukan jasad pria tanpa identitas dari salah satu kamar hotel dan diduga korban pembunuhan dengan senjata tajam.
"Jasad itu ditemukan pertama kali oleh petugas hotel pukul 14.00 WIB dan saat ditemukan korban tengah dalam kondisi tergeletak di atas kasur tanpa busana dengan bersimbah darah akibat luka tusukan senjata tajam, kata Kasat Reskrim Polresta Jambi, Kompol Priyo Purwanto, Senin.
Dari hasil penyelidikan polisi di lokasi tempat ditemukannya jasad pria itu, ditubuhnya terdapat luka tusukan benda tajam di bagian perut kiri sehingga kuat dugaan korban tewas dibunuh pelakunya yang saat ini ini belum diketahui.
Saat ini pihak kepolisian turun ke tempat kejadian perkara (TKP) di kamar hotel dengan melakukan olah TKP dan mengevakuasi korban.
Dugaan sementara korban ini berusia sekitar umur 28-30 tahun dan dalam pemeriksaan pada tubuh korban selain luka tusuk juga terdapat luka lebam di bagian wajah.
"Di lokasi kejadian polisi juga tidak menemukan satu pun barang bukti seperti telepon genggam, identitas dan lainnya," kata Kasat Reskrim Polresta Jambi, Purwanto.
Dari keterangan yang dikumpulkan pihak polisi di hotel itu, bahwa korban diduga mempunyai kelainan seksual karena korban kerap menginap dengan teman-teman pria.
"Tetapi kita masih melakukan pnyelidikan dan bahkan teman-teman korban yang menginap bersamanya masih diselidiki," kata Priyo kepada wartawan dilokasi kejadian.
Keterangan dari pihak hotel, saat "check in", korban hanya menuliskan nama saja yakni berinisial E dan tidak menitipkan foto copy KTP ataupun alamat lainnya.
Sebelum tewas korban sempat check in di salah satu kamar lantai dua hotel bersama dua orang pria dan korban memang sering menginap di sini.
"Terakhir check in berdasarkan buku tamu hotel pada Minggu malam sekitar pukul 22.00 WIB dengan dua orang pria," kata petugas hotel itu.
Pihak kepolisian masih terus mengumpulkan barang bukti dan mencoba mencari tahu identitas korban.
Pewarta: Nanang Mairiadi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017