Menurut ilmuwan berusia 75 tahun itu, dua dari kelima orang yang dimaksud adalah sang Ratu Elizabeth II dan Perdana Menteri Theresa May. Ini, sambung dia menunjukkan bahwa zaman telah berubah.
"Saya menyambut tanda-tanda pembebasan perempuan," ujar Hawking dalam wawancaranya bersama salah satu pihak stasiun televisi di Inggris.
Kendati begitu, dia menyoroti masih adanya kesenjangan pada perempuan untuk mendapatkan status publik dan dalam sektor swasta.
"Secara umum, penerimaan pada perempuan setidaknya sama dengan laki-laki, atau lebih baik. Jika kita melihat wanita berpengaruh di Eropa misalnya Angela Merkel, tampaknya kita menyaksikan pergeseran seismik bagi perempuan untuk mendapatkan posisi yang tinggi dalam politik dan masyarakat," tutur Hawking.
Tiga wanita kuat lainnya di Inggris, sambung dia jatuh pada Menteri Pertama Skotlandia Nicola Sturgeon, Menteri Dalam Negeri Amber Rudd dan Komisaris Polisi Cressida Dick.
"Saya selalu mendukung hak-hak perempuan," kata dia.
Berbicara soal kehidupan dan kebahagiaan, Hawking, yang didiagnosis menderita penyakit motor neuron saat berusia 21 tahun itu mengungkapkan isi hatinya.
"Tiga anak saya membawa sukacita yang besar bagi saya. Saya beritahu Anda apa yang akan membuat saya bahagia, melakukan perjalanan di ruang angkasa. Saya pikir tidak ada yang akan membawa saya tapi Richard Branson telah menawarkan kursi di Virgin Galactic, dan saya berkata ya dengan segera," ungkap Hawking.
Dan ketika ditanya apakah ia percaya dirinya disebut sebagai manusia paling cerdas di dunia, ia menjawab:
"Saya tidak akan pernah mengklaim ini. Orang-orang yang membual tentang IQ mereka adalah pecundang," kata dia.
Kemudian, menyoal misteri cinta sejati, sang profesor menjawab santai, "Untungnya, ini adalah di luar nalar manusia. Dan harus tetap begitu, " pungkas Hawking seperti dilansir the Telegraph.
Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017