"Pada Jumat dan Sabtu, kami kiriman pertama setelah kontak dengan Aramco dilanjutkan kembali," kata juru bicara Kementerian Perminyakan Hamdi Abdel Aziz kepada AFP.
"Kami akan menerima dua pengiriman lagi pada 26 dan 27 Maret."
Dalam kunjungan Raja Salman ke Kairo pada April tahun lalu, Arab Saudi sepakat membiayai Mesir mengimpor produk olahan minyak dari Aramco selama lima tahun dalam perjanjian senilai 23 miliar dolar AS (sekitar Rp306,3 triliun).
Namun pada Oktober Aramco memutuskan untuk menangguhkan pengiriman 700.000 ton produk minyak bumi selama sebulan menyusul perselisihan antara kedua negara terkait konflik di Suriah.
Saat itu, Aramco menyatakan penangguhan dilakukan karena "kondisi komersial khusus di tengah fluktuasi harga minyak internasional."
Namun, penangguhan dilakukan setelah Mesir mendukung resolusi Dewan Keamanan untuk Suriah yang disusun Rusia dan ditentang keras Arab Saudi.
Moskow adalah pendukung setia rezim Presiden Bashar al-Assad, sementara Riyadh pendukung utama pemberontak.
Riyadh juga frustasi dengan keengganan Kairo mengirimkan pasukan darat untuk bergabung dalam koalisi pimpinan Saudi yang memerangi pemberontak di Yaman.(mr)
Baca juga: (Kunjungan Paus ke Mesir berpeluang tingkatkan hubungan Muslim-Katolik)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017