"Buku ini untuk masyarakat, terutama masyarakat umum biar tahu Bio Farma dan bagaimana kontribusinya," kata Direktur Produksi PT Bio Farma, Juliman, di Bandung, Senin.
Buku juga berisi upaya-upaya BUMN berusia 100 tahun lebih itu mengembangkan vaksin di luar negeri, khususnya untuk negara-negara berkembang dan negara-negara OKI melalui pelatihan, transfer teknologi, maupun penyediaan bahan vaksin setengah jadi.
Komisaris PT Bio Farma, Ikhsan Setiadi Latief, menjelaskan konsep itu sudah dilakukan oleh perusahaan dengan mengekspor vaksin-vaksin buatan Indonesia, pelatihan dan transfer teknologi ke 130 negara khususnya negara-negara berkembang.
"Ini jarang kebijakan direksi dituangkan dalam bentuk tulisan. Memang harus diterbitkan, kalau tidak diterbitkan ini akan tenggelam," kata Ikhsan.
Juliman menjelaskan, PT Bio Farma ingin memberikan manfaat pada dunia dengan membuat vaksin kualitas tinggi namun harganya terjangkau.
Saat ini, kata dia, vaksin-vaksin yang dibuat oleh perusahaan produsen negara-negara maju dinilai sangat komersial dengan harga yang cukup mahal.
Baca juga: (Industri: potensi pengembangan vaksin Indonesia besar)
Baca juga: (Industri: potensi pengembangan vaksin Indonesia besar)
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017