"Korban gantung diri ini dilakukan di rumahnya Kampung Sasak Tiga, Desa Tridaya Sakti, Kecamatan Tambun Selatan," kata Kepala Seksi Humas Polsek Tambun Iptu Tri Mulyono SH, di Kabupaten Bekasi, Senin.
Menurut dia, peristiwa gantung diri diketahui pertama kali oleh Karnih, dan secara spontan berteriak memanggil kakak kandungnya yang bernama Karna.
Kemudian Karna (saksi mata kedua) langsung melaporkan kejadian ini kepada pihak berwajib. Lalu, anggota jaga Polsek Tambun mendatangi tempat kejadian perkara untuk melakukan pengecekan.
"Dari hasil pengecekan di lokasi kejadian didapati bahwa pada leher korban terdapat lilitan tali celana warna putih dengan panjang sekitar 1 meter bersimpul tali hidup," katanya lagi.
Selain itu, dari hidung korban terdapat darah segar dan lidah terjulur serta keluar air mani pada alat kelamin korban. Pada leher korban juga terdapat luka seperti bekas cekikan.
Pihak kepolisian belum dapat mengambil keputusan pasti, dan dugaan sementara korban meninggal dunia akibat gantung diri.
Ia menambahkan dalam kasus gantung diri ini masih dalam penanganan dengan memeriksa saksi mata Karmin dan Karna, untuk mengetahui penyebab kematian korban.
Keterangan istrinya mengatakan, korban diketahui jarang pulang dan saat pulang bepergian selalu ditanyakan olehnya.
"Selain itu, istrinya juga kerap mengatakan 'kalau memberi uang untuk anak dan istri, jumlahnya yang bener'," katanya pula.
Jasad korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bekasi untuk menjalani visum, agar mendapatkan titik terang keterangan dari saksi dengan hasil visum.
(Baca juga: Pakar: tidak etis sebarkan video bunuh diri)
Pewarta: Mayolus Fajar D
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017