Jakarta (ANTARA News) - Memahami kepribadian lawan bicara menjadi salah satu kunci lancarnya komunikasi Anda. Itulah yang menjadi pokok gagasan praktisi komunikasi Erwin Parengkuan dalam bukunya , "Understand-inc People".
Bagi pria yang selama lebih dari dua dekade berkarir di bidang komunikasi itu, efektivitas sebuah komunikasi sangat bergantung kepada kemampuan seseorang memahami lawan bicaranya. Sependapatkah Anda?
Memiliki tebal 224 halaman, buku keenam karya Erwin itu memuat enam bab. Sebagai awalan, dia menyajikan bahasan soal rumus kepribadian untuk sekedar mengingatkan pembaca.
Selanjutnya, dia melengkapi bahasannya lewat paparan mengenai pengaruh kepribadian dalam proses komunikasi serta kiat membangun komunikasi yang positif berdasarkan kepribadian lawan bicara. Tak luapa, dia menyertakan sejumlah tips yang bisa menjadi bekal bagi pembaca untuk meningkatkah gairah percakapan.
Pada bab kedua, sembari menyelami kepribadian lawan bicara, pembaca bisa sekaligus mengetahui kepribadiannya karena ada selipan tes EPCP yang bisa dipraktikkan.
Secara singkat, Erwin membagi tipe kepribadian menjadi empat, yakni Si Gesit, Si Kuat, Si Rinci dan Si Damai, yang masing-masing mewakili tipe kepribadian introvert (pasif) dan esktrovert (ekspresif).
Berangkat dari keempat tipe itu, dia juga memaparkan sisi gelap dan terang (shadow dan sunny side) masing-masing tipe kepribadian yang dihubungkan dengan dunia karir.
Pembaca bisa menganalisis apakah pekerjaan atau karir yang tengah digeluti sesuai dengan kepribadiannya atau tidak.
Kendati begitu, tak berarti harus berganti pekerjaan jika memang sudah cocok dengan pekerjaan saat ini. Tes ini mungkin berguna bagi mereka yang sedang mencari posisi pekerjaan yang sesuai dengan kepribdian.
Beralih ke bab ketiga, Erwin mengaitkan gaya komunikasi berdasarkan masing-masing tipe kepribadian. Lagi-lagi, pembaca juga bisa menyelami gaya komunikasinya sendiri melaui sebuah tes.
Mereka yang ingin meningkatkan gaya komunikasinya bisa lanjut membuka bab keempat. Di sini, Erwin membahas cara mengubah karakter negatif menjadi positif. Tentu saja, bukan berarti hal ini mengubah kepribadian, karena hasilnya akan kontradiktif, kata Erwin.
"Jadi, yang perlu kita lakukan bukanlah mengubah kepribadian, tetapi berusaha agar kepribadian kita selalu berada pada sisi positif. Caranya, meningkatkan sisi positif kepribadian, mengubah cara berpikir untuk menutupi sisi negatif menjadi perilaku positif," urai dia dalam bukunya.
Setelah itu, barulah pembaca diajak memprediksi kepribadian lawan bicaranya. Hal ini, menurut Erwin akan membantu mengetahui cara terbaik untuk berkomunikasi dengannya, karena selain menggunakan tes memprediksi tipe kepribadian juga bisa melaui pengamatan langsung.
Terakhir, sebagai penutup, tersaji teknik-teknik berkomunikasi dengan berbagai kepribadian serta meningkatkan efektivitas komunikasi tertulis.
Cara bertutur Erwin yang mudah dipahami relatif tak akan membuat kening berkerut saat membaca buku setebal 224 halaman itu. Berbagai tes kepribadian yang tak begitu rumit rasanya semakin meningkatkan keseruan memahami kepribadian diri sendiri sembari menentukan komunikasi yang cocok untuk lawan bicara Anda.
Memang, tak mungkin bahasan menyoal kepribadian bisa tersaji lengkap dalam buku terbitan PT Gramedia Pustaka Utama itu layaknya seseorang mengikuti sekolah kepribadian dan semacamanya.
Namun, setidaknya bagi Anda yang masih penasaran soal karakternya dan cocokkah kepribadian itu dengan karir yang tengah digeluti saat ini, lalu bagaimana berkomunikasi dengan kepribadian berbeda, buku ini bisa menjadi sebuah permulaan.
Data Buku:
Judul : Understand-inc People
Ukuran : 13.5 X 20 cm
Tebal : 224 halaman
Cover : Softcover
Harga : Rp 55.000
Terbit : Januari 2017
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Oleh Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017