Jakarta (ANTARA News) - Mendagri Muhammad Ma`ruf yang saat ini dirawat di Singapura karena stroke tidak termasuk menteri yang direshuffle karena masih menunggu hasil Tim Dokter Kepresidenan dan Tim Dokter yang merawat M Ma`ruf di Singapura. "Saya masih menunggu dari tim Dokter Kepresidenan dengan bekerjasama dengan Tim Dokter yang merawat beliau di Singapura," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pengumuman reshuffle kabinet terbatas di Istana Merdeka Jakarta, Senin, pukul 15.00 WIB. Presiden yang didampingi Wapres Jusuf Kalla mengatakan, setelah menerima laporan lengkap dan definitif, barulah pihaknya akan mengambil keputusan menyangkut posisi Mendagri itu. "Soal keberadaan Mendagri, apakah pak Ma`ruf masih bisa menjalankan tugasnya nanti, atau karena tak bisa lagi menjalankan tugas harus menjalani perawatan kesehatan sehingga perlu dilakukan penggantian jabatan Mendagri," katanya. Tentang pemeriksaan sejumlah menteri yang dianggap sakit sehingga harus diganti, Presiden juga mengklarifikasi bahwa pihaknya memang telah memberi instruksi pada 4 Mei 2007 kepada Tim Dokter Kepresidenan. Tim Dokter Kepresidenan, ujarnya, telah memberi secara tertulis hasil pemeriksaan kesehatan menteri pada 2007. "Menurut catatan secara umum para menteri masih dapat menjalankan tugas pekerjaannya sebagai menteri meskipun beberapa menteri ada catatan-catatan khusus kecuali menteri dalam negeri," kata Presiden. Dua minggu lalu sejumlah menteri diisukan akan direshuffle karena menurut pemeriksaan Tim Dokter Kepresidenan mereka dinyatakan sakit. Menteri-menteri itu antara lain Menteri Dalam Negeri M Ma`ruf, Menteri Agama Maftuh Basyuni, Menteri Negara Lingkungan Rachmat Witoelar, Menteri Riset dan Teknologi Kusmayanto Kadiman, Menteri PU Djoko Kirmanto, Menhan Juwono Sudarsono serta Menteri Negara BUMN Sugiharto. Namun demikian ternyata Presiden hanya mengganti atau menggeser tujuh posisi menteri saja. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007