Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta Mendiknas Bambang Sudibyo agar meningkatkan koordinasi dengan para kepala daerah, seperti gubernur, bupati dan walikota, agar program-program pendidikan nasional dalam 2,5 tahun ke depan dapat tercapai dengan baik. "Arahan beliau (Presiden) agar saya berkoordinasi dengan para kepala daerah seperti gubernur, bupati, dan walikota, agar program-program pendidikan dalam 2,5 tahun ke depan bisa tercapai. Itu yang ditekankan Presiden," kata Bambang Sudibyo usai bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di Kantor Presiden, Jakarta, Senin. Mendiknas Bambang Sudibyo beserta sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) lainnya dipanggil oleh Presiden dalam rangka penilaian kinerja sebagai pembantu presiden selama ini, yang dikaitkan dengan akan adanya reshuflle kabinet terbatas. Rencananya, Presiden Yudhoyono didampingi Wapres Jusuf Kalla akan mengumumkan "reshuffle" kabinet terbatas pada pukul 15.00 WIB di Istana Merdeka. Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 30 menit tersebut, kata Bambang Sudibyo, Presiden banyak berbicara soal pelaksanaan program kerja Depdiknas hingga 2009. Presiden, lanjutnya, juga menanyakan program dan kinerja Depdiknas dikaitkan dengan program Wajib Belajar 9 tahun. "Presiden juga memberi arahan agar pendidikan bermutu dan merata serta biaya yang terjangkau dapat diselenggarakan di Tanah Air," katanya. Terkait dengan penilaian Presiden terhadap kinerjanya, Mendiknas mengatakan dirinya tidak tahu persis apakah selama dua tahun ini Presiden merasa puas atau tidak dengan kinerjanya. "Saya tidak tahu apakah Presiden puas atau tidak. Tetapi saya sudah melaporkan apa yang telah kami kerjakan dan apa yang akan diselesaikan hingga 2009," katanya. Namun, Bambang Sudibyo merasa Presiden tidak kecewa dengan hasil yang telah dicapai oleh Departemen Pendidikan Nasional. "Presiden kan pernah berkunjung ke Kantor Depdiknas, jadi Presiden sudah tahu. Saya rasa Presiden tidak kecewa dengan hasil yang telah dicapai. Justru dalam pertemuan itu Presiden lebih banyak memberi arahan dan evaluasi," katanya. (*)
Copyright © ANTARA 2007