Jakarta (ANTARA News) - Indosat Ooredoo mengakhiri kinerja perusahaan 2016 yang berakhir 31 Desember berhasil mencatat laba bersih positif sebesar Rp1,1 triliun, meningkat 184,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
"Keberhasilan membukukan laba bersih positif sebagai akibat dari peningkatan operasional, pergerakan mata uang yang stabil dan utang dalam mata uang asing lebih rendah. Perusahaan mencatat pertumbuhan untuk pendapatan sebesar sembilan persen terhadap tahun sebelumnya, dengan membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp29,2 triliun untuk tahun 2016," kata Head of Corporate Communications Group Indosat Ooredoo, Deva Rachman, dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu.
Ebitda ((pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) tumbuh 12,1 persen menjadi Rp12,9 triliun (2015 sebesar Rp11,5 triliun), dengan marjin Ebitda sebesar 44,1 persen.
Beban biaya mengalami peningkatan sebesar 3,4 persen menjadi Rp25,2 triliun (2015 sebesar Rp24,4 triliun). Pendapatan selular, Midi dan telekomunikasi tetap masing-masing memberikan kontribusi sebesar 83 persen, 14 persen, dan tiga persen terhadap pendapatan konsolidasian Perusahaan.
Pendapatan selular meningkat sebesar 10 persen pada tahun 2016, utamanya disebabkan peningkatan pendapatan data, telepon, layanan pesan singkat (SMS) dan VAS yang diimbangi dengan penurunan dari pendapatan interkoneksi. Jumlah pelanggan selular pada akhir tahun 2016 mencapai 85,7 juta pelanggan.
Sementara itu pendapatan Midi meningkat sebesar 10 persen dibandingkan tahun 2015, utamanya disebabkan pertumbuhan bisnis layanan informasi teknologi yang dikontribusi dari Lintasarta, salah satu anak perusahaan Indosat Ooredoo.
Untuk pendapatan telekomunikasi tetap turun sebesar 14,3 persen dibandingkan tahun 2015 yang disebabkan turunnya trafik dan menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Perusahaan terus mengembangkan jaringan telekomunikasinya secara nasional dengan menambah 5.796 BTS dimana 57 persen di antaranya merupakan BTS 3G dan 4G untuk menunjang pertumbuhan penggunaan data.
Jumlah pelanggan selular pada tahun 2016 meningkat sebesar 16 juta pelanggan dibandingkan dengan tahun 2015 di mana ini merupakan hasil dari penawaran paket-paket menarik yang sesuai dengan gaya hidup pelanggan.
Perusahaan juga melihat pertumbuhan jumlah pengguna data yang mendorong pertumbuhan trafik data sebesar 147,1 persen dan pertumbuhan pendapatan data sebesar 46,7 persen dibanding tahun sebelumnya.
Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017