Kuala Lumpur (ANTARA News) - Pasar industri halal dunia diperkirakan mencapai nilai lebih dari 600 miliar dolar AS dengan populasi pasar penduduk Muslim sendiri (captive market) sekitar 1,6 miliar orang, kata Perdana Menteri Malaysia Abdullah Ahmad Badawi di Kuala Lumpur, Senin.
"Karena itu kita ingin negara-negara Muslim utama bersedia secara khusus meningkatkan investasinya di sektor industri halal ini. Sektor ini tidak hanya besar dan memiliki nilai komersial nyata, tetapi juga
fardhu kifayah bagi Muslim," kata PM Malaysia dalam sambutannya pada pembukaan Forum Halal Dunia (FHD) 2007.
Ia mengatakan, sebenarnya tidak hanya negara Muslim yang memandang penting pasar halal tersebut, tetapi negara yang memiliki minoritas Muslim seperti Uni Eropa dan Eropa Timur juga memiliki sikap sama.
Menurut dia, sebenarnya konsep halal merupakan desain universal sehingga sudah seharusnya menjadi kewajiban Muslim untuk membuat produk dan jasa halal yang bisa melayani semua umat dan bisnis global,
"Kewajiban kita sebagai Muslim untuk meningkatkan dan mempromosikan industri halal menjadi merek premium yang bisa dikaitkan dengan kualitas, kenyamanan dan higienis terbaik," kata orang nomor satu di pemerintahan Malaysia yang dikenal dengan nama Pak Lah itu.
Menurut dia, Malaysia sendiri berkomitmen untuk menjadi pemain utama dalam pasar halal global dan pusat industri halal dunia melalui pembangunan infrastruktur dan program-program, seperti pembangunan zona industri halal yang akan menjadi pusat produksi dan pertumbuhan industri halal.
Di Malaysia, katanya, saat ini telah dibentuk badan yang ditugaskan mendorong industri halal yaitu Halal Industry Development Corporation (HDC). Badan itu memiliki tiga sasaran utama yaitu mengintegrasikan industri halal dalam bentuk standar, regulasi dan sertifikasi, pembangunan kapasitas yang meliputi meningkatkan kapasitas dalam perdagangan dan produksi produk dan jasa halal, serta promosi dan pencitraan yang mengembangkan kampanye, promosi dna pemasaran halal secara efektif.
Forum Halal Dunia 2007 yang berlangsung dua hari pada 7-8 Mei diikuti sekitar 889 delegasi dari 38 negara, baik negara Muslim atau non Muslim. Peserta dari Indonesia sendiri yang hadir berasal dari MUI pusat dan beberapa MUI daerah.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007