Sedianya pada hari Senin lusa, sopir transportasi umum konvensional ini akan menurunkan ribuan armadanya di jalanan Kota Surabaya untuk berdemonstrasi terkait keberadaan layanan transportasi berbasis "online" atau daring.
"Kita terima surat pemberitahuan dari Serikat Pekerja Transportasi Indonesia Kota Surabaya sekitar seminggu yang lalu, mereka akan berdemonstrasi turun ke jalan pada hari Senin, 20 Maret, dengan mengerahkan 1.800-an armada," terang Iqbal di Surabaya, Sabtu.
Tak cuma itu, dia menambahkan, menyusul pada dua hari yang lalu Polrestabes Surabaya juga menerima surat pemberitahuan dari Komunitas Angkutan Kota Surabaya, yang menginformasikan akan aksi serupa pada hari yang sama, dengan mengerahkan 2.000-an armada turun ke jalan.
"Sebagai instansi berwenang, kami berkomunikasi dengan kedua organisasi yang menaungi sopir transportasi umum konvensional ini. Kemarin kami sudah ketemu," ujarnya.
Iqbal memaparkan, inti pertemuan tersebut, mengimbau agar jangan sampai aksi para sopir tersebut menelantarkan masyarakat yang biasa menggunakan jasa angkutan mereka.
"Alhamdulillah, mereka sepakat dan bersedia membatalkan aksi turun ke jalan dengan mengerahkan ribuan armadanya," ucapnya.
Sebagai gantinya, Iqbal mengupayakan agar para sopir ini dapat menyampaikan aspirasinya dengan bertemu langsung dengan Gubernur Jawa Timur Soekarwo.
"Saya sudah bertemu Gubernur Soekarwo. Beliau menyanggupi untuk bertemu dengan perwakilan sopir transportasi umum konvensional sebanyak 300 orang di Gedung Negara Grahadi Surabaya pada Senin lusa, bada Isya," ujarnya.
Serikat Pekerja Transportasi Indonesia Kota Surabaya maupun Komunitas Angkutan Kota Surabaya, menurut Iqbal, sudah menyanggupi untuk mewakilkan penyampaian aspirasinya kepada 300 orang saja.
"Selain itu, dari semula ada ribuan armada yang akan diturunkan ke jalan, kita sepakati pada Senin malam nanti mereka hanya membawa 50 armada saja," tuturnya.
Iqbal memastikan, sebanyak 300 perwakilan sopir transportasi umum konvensional ini akan masuk semuanya ke dalam Gedung Negara Grahadi untuk menyampaikan pendapatnya langsung di hadapan Gubernur Soekarwo.
"Dengan begitu masyarakat tidak dirugikan dan Kota Surabaya tetap kondusif," imbuhnya.
(KR-SAS/C004)
Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo/Hanif Nashrullah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017