Bandung, 5 Maret 1958 (Antara) - "Antara" mendapat kabar, bahwa berhubung dengan makin naiknja harga beras dan kadang2 sangat sukarnja beras dibeli, maka disekitar Sukabumi sekarang makin lama makin banjak orang menanak nasi ditjampuri dengan tepung Hunkwee jang terbuat dari tepung aren, sehingga nasi seolah2 mendjadi dua kali lipat.


Tepung itu ditebarkan pada saat nasi itu sedang "dikarih" dan kemudian diadukkan. Menurut kabar itu, dari beras 1 liter jang pada saat ditanak kemudian ditjampur dengan tepung sebungkus seharga Rp.1,-, ackhirnja mendjadi nasi jang seolah2 dibuat dari 2liter beras. Diterangkan, bahwa nasi tjampuran tepung aren itu tidak merobah rasa nasi biasa, tapi tidak bisa disimpan lama.


Dari ahli diaet "Antara" mendapat keterangan, bahwa zat2 makanan (nilainja) tepung aren itu kiranja bisa disamakan dengan zat2 jang terdapat pada tepung arerut atau sagu, jang dari tiap 100 gramnja, mengandung 0,7 gram zat putih telur; 0,2 gram lemak; 85 gram koolhydrat; 10 milligram calcium; 20 milligram fosfor; 1,5 milligram besi.


Tepung aren itu tidak mengandung vitamine A, vitamine B dan vitamine C. Orang jang menggunakannja harus makan djuga sajur2an hidjau, buah2an jang dagingnja berwarna dan bahan makanan lainnja untuk menambah nilai zat makanan.


Baca juga : ANTARA Doeloe : Presiden Sukarno bicara hubungan negara dan agama

Baca juga: (ANTARA Doeloe : Saat Bung Karno bernyanyi di ITB)


Sumber: Pusat Data dan Riset ANTARA //pdra.antaranews.com/Twitter: @perpusANTARA

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2017