Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menegaskan para pendiri bangsa membentuk negara Republik Indonesia bukan cuma untuk membebaskan diri dari penjajah tapi juga mengamanahkan turut berkontribusi dalam perdamaian dunia.
"Amanah para pendiri bangsa tersebut tercantum dalam pembukaan UUD 1945 yang saat ini disebut UUD NRI 1945," kata Hidayat Nur Wahid dalam pidatonya pada kegiatan sosialisasi Empat Pilar MPR RI di kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Jumat.
Menurut Hidayat, para pendiri bangsa Indonesia dalam membentuk negara Republik Indonesia, tidak asal-asalan tapi dengan konsep yang komprehensif yakni mengakomodasi semua keragaman bangsa Indonesia melalui konsep Pancasila sebagai ideologi negara.
Konsep Pancasila, kata dia, sudah beberapa kali diuji melalui forum-forum ilmiah seperti dalam rapat BPUPKI (Badan Penyelenggara Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan PPKI (Panitia Penyelenggara Kemerdekaan Indonesia).
"Pada rapat-rapat tersebut, Bung Karno dan para pendiri bangsa Indonesia lainnya mengakomodasi keragaman bangsa Indonesia, baik agama, etnis, golongan, dan sebagainya, dengan merevisi sila pertama Pancasila," katanya.
Para pendiri bangsa, kata dia, juga sudah sangat memahami bagaimana membangun relasi dengan negara-negara di dunia internasional.
"Dalam konteks ini, Indonesia yang baru 10 tahun merdeka sudah menyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika, sehingga Indonesia diperhitungkan di dunia internasional," katanya.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menambahkan, Indonesia yang saat merupakan negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, menunjukkan bahwa tokoh-tokoh Islam di Indonesia memiliki kontribusi besar dalam membangun hubungan relasi antarumat beragama di dunia internasional.
(R024/T007)
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017