"Masih ada lahan untuk pembangunan rumah seharga itu, tetapi untuk lokasinya masih harus kami data dulu," kata Wakil Ketua REI Jawa Tengah Bidang Rumah Sederhana Andi Kurniawan di Semarang, Selasa.
Rumah seharga Rp70 jutaan merupakan program kredit pemilikan rumah (KPR) mikro milik Bank Tabungan Negara (BTN) dengan plafon maksimal Rp75 juta.
Dia mengatakan dengan nilai maksimal tersebut, para pengembang dapat membangun rumah tipe 21-27 meter persegi dengan luas lahan 60 meter persegi.
"Kalau untuk speknya nanti menyesuaikan. Kami masih menunggu petunjuk teknis dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk spesifikasinya seperti apa," katanya.
Andi memastikan spesifikasi tidak akan sama dengan rumah sederhana program fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) karena dari sisi harga juga berbeda.
Sebagai perbandingan, jika rumah sederhana program KPR Mikro BTN di kisaran Rp75 juta, untuk rumah sederhana program FLPP sebesar Rp123 juta.
Terkait dengan program tersebut, Andi berharap adanya komitmen dari BTN selaku penyalur untuk menjalankan program dengan baik, salah satunya dengan memastikan sumber daya manusia (SDM).
"Nantinya kan angsuran bisa harian, bisa mingguan. Tidak harus bulanan. Jadi SDM pihak bank penyalur harus benar-benar siap mengakomodasi kredit harian maupun mingguan tersebut," katanya.
Mengenai program KPR BTN Mikro itu, pada kesempatan sebelumnya, Direktur Utama Bank BTN Maryono mengatakan akan membidik keluarga atau individu yang memiliki penghasilan Rp1,8-2,8 juta/bulan.
"Segmen masyarakat ini merupakan segmen yang paling membutuhkan akses pembiayaan rumah karena mereka tidak masuk dalam kategori penerima KPR subsidi baik dalam skema FLPP maupun subsidi selisih bunga, dan juga subsidi bantuan uang muka yang dikucurkan pemerintah," katanya.
Pewarta: Aris W Widiastuti
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017