Jakarta (ANTARA News) - Jaksa Agung Abdul Rahman Saleh mengatakan pemberhentian dirinya oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam perombakan kabinet kali ini bukan karena alasan kinerjanya dalam 2,5 tahun menjabat.
"Presiden mengatakan kepada saya tidak ada masalah kinerja. Beliau merasa puas dengan apa yang saya kerjakan selama ini," kata Abdul Rahman Saleh usai dipanggil Presiden di Istana Negara, Jakarta, Senin.
Menurut dia, Presiden menganggap bahwa kinerjanya dalam memimpin Kejaksaan Agung mengalami banyak kemajuan, seperti adanya sejumlah pembaruan dan tindakan yang dilakukannya.
"Namun beliau (Presiden -red) menyadari bahwa tekanan terlalu besar buat saya," katanya.
Ketika ditanya apakah tekanan pekerjaan itu merupakan sesuatu yang menyulitkan tugas-tugasnya sebagai Jaksa Agung, Abdul Rahman Saleh mengiayakan karena tugas penegakan hukum sesuatu yang tidak gampang.
"Selama menjabat Jaksa Agung, berat badan saya turun delapan kilogram," katanya sambil tersenyum.
Abdul Rahman Saleh juga mengatakan bahwa Presiden menjanjikan untuk memberikan posisi baru terhadap dirinya karena melihat integritasnya selama ini.
"Beliau bilang, saya mengenal anda punya integritas yang bagus dan itu modal yang baik untuk kita bicarakan penugasan yang cocok untuk anda," katanya.
Lebih lajut ia menngatakan dirinya akan terlebih dahulu melihat jenis tugas baru yang akan diberikan Presiden sebelum menyanggupinya.
Dia juga mengatakan dirinya tidak merasa kecewa dengan pemberhentiannya ini, bahkan dirinya merasa dihargai karena Presiden menulis surat pemberhentian dengan tulisan tangan.
"Saya menganggap surat itu tulus, jadi saya mengapresiasinya juga," katanya.
Kabar yang beredar, Abdul Rahman Saleh akan diganti oleh Hendarman Supandji yang saat ini menjabat Plt Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus).
Presiden direncanakan akan mengumumkan perombakan kabinet yang kedua selama masa pemerintahannya pada pukul 15.00 WIB sore ini. (*)
Copyright © ANTARA 2007