Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia di Jakarta, Jumat, melaporkan kenaikan tahunan utang luar negeri Indonesia sebesar 3,4 persen (year on year) pada Januari 2017 menjadi 320,3 miliar dollar AS.
Utang dari debitur swasta juga menunjukkan keberlanjutan tren menurun, dengan koreksi 4,3 persen pada Januari 2017 menjadi 159 miiar dolar AS, sementara utang luar negeri publik pemerintah tumbuh 12,4 persen (yoy) menjadi 161,2 miliar dolar AS.
"Posisi ULN swasta pada akhir Januari 2017 terkonsentrasi di sektor keuangan, sektor industri pengolahan, sektor pertambangan, serta sektor listrik, gas dan air bersih. Pangsa ULN keempat sektor tersebut terhadap total ULN swasta mencapai 76,6 persen," tulis pernyataan BI dalam statistik Utang Luar Negeri Januari 2017.
Secara umum, BI melihat pertumbuhan ULN di sektor listrik, gas dan air bersih meningkat dibandingkan dengan Desember 2016. Sementara itu, pertumbuhan tahunan ULN sektor pertambangan, sektor industri pengolahan, dan sektor keuangan masih mengalami kontraksi.
"BI memandang perkembangan ULN pada Januari 2017 tetap sehat, namun terus mewaspadai risikonya terhadap perekonomian nasional, khususnya ULN sektor swasta," tulis BI.
Berdasarkan jangka waktu pengambilannya, ULN jangka panjang masih tetap mendominasi dengan total 277 miliar dollar AS atau 86,5 persen dari porsi total ULN.
ULN jangka panjang tersebut terdiri dari ULN sektor publik sebesar 159,2 miliar dolar AS dan ULN sektor swasta sebesar 117,8 miliar dollar AS
Sementara ULN berjangka pendek tercatat sebesar 43,3 miliar dollar AS dan ULN sektor publik sebesar dua miliar dollar AS.
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017