Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan bidang nutrisi susu asal Selandia Baru, Fonterra Brands Indonesia berencana menambah jumlah peserta penerima beasiswa sebanyak 45 peternak lokal dan petugas pemerintah bidang peternakan untuk meningkatkan keahlian industri susu.
Melalui program bernama "Fonterra Dairy Scholarship" (FDS) yang bekerja sama dengan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, peserta penerima beasiwa akan mendapat pengetahuan tentang praktik peternakan sapi perah yang berkualitas.
"Untuk program berikutnya pada 2017, Fonterra yang dulu memberangkatkan 12 orang, akan kami tambah rekrutmen menjadi 45 orang dengan kombinasi 75 persen peternak murni dan 25 persen petugas pemerintah yang berkecimpung dalam peternakan," kata Scientific dan Regulatory Affairs and Food Safety & Quality Director Fonterra Brand Indonesia Affifudin pada kunjungan peternakan peserta Fonterra di Sentul, Bogor, Jabar, Kamis.
Affif mengatakan program yang dijalankan sejak 2013 dan saat ini memasuki tahun kelima tersebut akan membuka perekrutan penerima beasiswa pada Juni mendatang melalui situs resmi Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian.
Peserta penerima beasiswa ini nantinya akan mendapat pembekalan pengetahuan tentang cara beternak di daerah tropis melalui tiga fase selama tiga bulan dengan lokasi praktek di Baturaden, Selandia Baru dan Cikole.
Setelah mendapatkan pembinaan tersebut, umumnya peternak berhasil meningkatkan produksi susu mereka lewat praktik higienitas, pemeliharaan sapi perah dan manajemen peternakan yang baru.
Salah satu peserta beasiswa yang mengikuti FDS 2016, Septian, mampu meningkatkan produksi susunya dari 6-7 liter per hari setiap ekor sapi menjadi 16-17 liter melalui manajemen pakan yang baik.
"Produksi rata-rata 16-17 liter per ekor. Yang diubah dari manajemen pakan. Kalau dulu sebelum pelatihan, yang diperbanyak konsentrat daripada pakan hijau, sekarang pakan hijau yang ditingkatkan," kata Tian.
Ia menambahkan perubahan komposisi antara pakan hijau dan konsentrat sebelumnya dari 30:70 persen, sekarang pakan hijau ditingkatkan menjadi 60:40 persen.
Tian juga kini telah memiliki lahan pakan hijau sendiri seluas 6 hektare dengan jenis rumput gajah yang dinilai baik untuk konsumsi sapi perah.
Ada pun hingga kini Fonterra sudah melatih 39 peternak lokal dan sembilan petugas pemerintah yang kemudian membagikan pengetahuan dan keterampilan baru tersebut kepada sekitar 1.200 peternak dan pelaku industri susu lainnya.
(M053/S027)
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017