Jayapura (ANTARA News) - Tim juara Liga Soccer Championship (TSC) 2016 Persipura Jayapura dipastikan tidak lagi mendapat dukungan dana dari perusahaan tambang emas dan tembaga PT Freeport Indonesia guna mengarungi Liga 1 Indonesia yang akan bergulir dalam waktu dekat ini.
Ketua Umum Persipura Jayapura Benhur Tommy Mano di Kota Jayapura, Kamis malam mengatakan manajemen PT Freeport Indonesia sudah memastikan secara resmi bahwa perusahaan itu tidak mendukung Persipura Jayapura sebagai sponsor.
Menurut dia, kepastian informasi tersebut didapat setelah menerima surat elektronik dari manajemen perusahaan yang berpusat di Amerika Serikat itu.
"Pada Rabu (15/3) kemarin kami menerima email dari manajemen PT Freeport Indonesia yang menginformasikan bahwa mereka tidak mau mendukung Persipura," katanya.
Alasannya, katanya, manajemen PT Freeport sedang mengalami situasi yang tidak menguntungkan dimana izin operasi dari pemerintah pusat belum turun.
"Yah, kita mau tidak mau harus terima keputusan itu. Mereka yang punya uang, jadi mereka yang tentukan mau dukung atau tidak. Walaupun mereka punya uang sangat banyak sekali tetapi mereka memilih untuk tidak sponsori, meski nilainya tidak seberapa dari yang mereka punya, yah itu hak mereka,"katanya.
Dia mengaku Persipura terus mencari sponsor sehingga bisa mendukung Boaz TE Solossa dan kawan-kawan mengikuti kompetisi penuh tahun ini.
"Semoga ada pihak lain yang bisa menjadi sponsor dan mendukung klub kebanggaan masyarakat Papua ini. Kalau tidak kami berjalan seadanya," katanya.
"Kondisi terburuk adalah Persipura tidak berkompetisi. Tapi kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan sponsor," katanya.
Sementara itu, meski belum mendapatkan dukungan dana yang pasti dari para sponsor, Boaz TE Solossa dan kawan-kawan terus berlatih di bawah kepemimpinan pelatih Angel Alvredo Vera di berbagai tempat di Kota Jayapura.
Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017