London (ANTARA News) - Chelsea hari Minggu menyerahkan gelar juara Premiership kepada Manchester United (MU) setelah tim asuhan Jose Mourinho yang bermain dengan 10 orang dipaksa bermain imbang 1-1 melawan Arsenal. Chelsea memerlukan kemenangan di Stadion Emirates untuk mempertahankan harapan mereka mengejar ketinggalan delapan poin atas Manchester United guna mempertahankan gelar Liga Utama Inggris. Saat Khalid Boulahrouz dikeluarkan dari lapangan pertandingan dan Gilberto berhasil dalam melaksanakan tendangan penalti di babak pertama, maka aroma kemenangan sebenarnya sudah tercium di Old Trafford. Chelsea bangkit kembali semangatnya saat Michael Essien menyamakan kedudukan, tetapi gelar juara dua kali klub London itu sudah berakhir. Pelatih Manchester United, Sir Alex Ferguson, telah menyatakan bahwa ia akan berada di lapangan golf daripada menyaksikan pertandingan tersebut, tetapi segera mengetahui berita tentang kemenangan timnya. Chelsea selama beberapa pekan belakangan ini kurang berhasil dalam usahanya untuk meraih "quadruple", tetapi mereka pantas mendapat "acungan jempol" atas usaha heroiknya di Stadion Emirates. Setelah musim laga di Stamford Bridge, the Blues akhirnya menyerahkan mahkota mereka, tetapi Mourinho berhak meminta kepada para pendukung Chelsea untuk menghormati para pemainnya atas perjuangannya di setiap kompetisi. Tetapi, ia menghadapi tugas berat untuk merevitalisasi skuadnya guna pertandingan final Piala FA melawan Manchester United (MU). Kekalahan di Wembley akan membuat the Blues hanya meraih Piala Liga. Pelatih asal Portugal itu terpaksa tidak menurunkan tim penuhnya, karena Ashley Cole, yang mestinya kembali ke Arsenal untuk pertama kalinya sejak transfernya yang menimbulkan perdebatan, tidak bisa diturunkan karena cedera, demikian pula Didier Drogba dan Andriy Shevchenko. Tetapi, permainan Chelsea cukup tajam, meskipun tanpa diperkuat Cole. Keberhasilan Arsenal menggagalkan kemenangan Chelsea itu merupakan hadiah gelar juara kepada MU. The Gunners tidak menujukkan pertanda memberi kesempatan kepada Chelsea. William Gallas hampir mencetak gol di awal-awal pertandingan, namun ia tidak dapat memanfaatkan tendangan bebas Cesc Fabregas. Dengan Drogba tidak diturunkan karena cedera, Chelsea tampak kurang tajam seperti biasanya. Tim asuhan Mourinho itu tampaknya semakin mencemaskan dalam beberapa pekan belakangan ini, dan pukulan psikologi karena disingkirkan dari ajang Liga Champions pertengahan pekan ini oleh Liverpool, tampaknya masih membekas. Chelsea tidak pernah lepas dari pengawasan Mourinho, tetapi kurangnya semangat bermain di babak pertama membuat mereka tampak seperti robot. Tetapi, sebaliknya Arsenal yang merupakan ancaman lebih besar, dan Emmanuel Adebayor mempunyai peluang emas untuk menembus gawang Petr Cech, setelah mendapat umpan Denilson. Pertandingan akhirnya mejadi hidup di menit ke-43 setelah terjadi pelanggaran oleh Boulahrouz. Ia melakukan pelanggaran di kotak penalti terhadap Julio Baptista. Wasit Alan Wiley memberi hadiah penalti kepada Arsenal dan mengeluarkan Boulahrouz darim lapangan pertandingan, dan Gilberto berhasil mengecoh Cech untuk menjebol gawangnya. Chelsea bangkit kembali di babak kedua dan berhasil di menit ke-70. Shaun Wright-Phillips memberi umpan silang dari sisi kanan, dan Essien menanduk umpan itu untuk menjebol gawang Jens Lehmann. Cole berhasil menjalakan bola ke gawang Arsenal, tetapi gol itu dianulir lantaran sudah terperangkap "offside". Lampard mempunyai peluang emas di saat-saat terakhir pertandingan, tetapi tembakannya melebar, dan Jens Lehmann secara brilian berhasil menghalau tendangan Salomon Kalou. Chelsea membuat Manchester United bekeringat di saat-sat terakhir pertandingan, tetapi mereka tidak mampu menghentikan tim asuhan Ferguson untuk menggantikan mereka sebagai Raja Sepak Bola Inggris. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007