"Pemikiran mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang juga menjabat anggota Dewan Pertimbangan Presiden itu menyuratkan dan menyiratkan tentang hal-hal yang penuh toleransi dan saling menghormati di antara pemeluk agama di Nusantara," kata Dr Ketut Sumadi di Denpasar, Kamis.
Ia mengatakan, selain itu juga mampu mencerminkan kehidupan beragama sesuai dengan kebudayaan di Indonesia dan senantiasa memberikan penekanan-penekanan, agar semua pihak tetap memelihara dan menjaga kebudayaan bangsa yang mempunyai kaitan erat dengan cara mengamalkan ajaran agama masing-masing.
Sumadi mengingatkan, semua pihak dapat melanjutkan perjuangan dan pemikiran almarhum KH Hasyim Muzadi dalam menyikapi berbagai permasalahan keagamaan yang terjadi sekarang di Indonesia.
Upaya itu dilakukan dengan mengutamakan sikap toleransi kerukunan menuju kerukunan umat bersama, saling menghormati dan hidup berdampingan satu sama lain tanpa menimbulkan gesekan, ujar Ketut Sumadi.
KH A Hasyim Muzadi wafat di Rumah Sakit Lavalette, Kota Malang, Jawa Timur pada Kamis (16/3) pukul 06.15 WIB.
"Kita semua merasa kehilangan atas kepergian beliau untuk selama-lamanya, kami mendoakan semoga arwah mendapat tempat yang layak di sisiNYA," ujar Ketut Sumadi.
Pewarta: IK Sutika
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017