Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan pada Rabu (15/3) bahwa persediaan global meningkat pada Januari untuk pertama kalinya dalam enam bulan, meskipun terjadi penurunan produksi oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC).
Tetapi, lembaga itu memperkirakan bahwa pasar akan melihat defisit 500.000 barel per hari pada semester pertama tahun ini, jika tingkat produksi saat ini tetap bertahan sampai Juni.
Baca juga: (Harga minyak turun dipicu kekhawatiran kelebihan pasokan)
Sementara itu, penurunan persediaan minyak mentah AS juga memberikan kontribusi terhadap kenaikan harga minyak.
Persediaan minyak mentah AS membukukan penurunan mingguan pertama dalam 10 minggu terakhir, jatuh 0,2 juta barel dalam pekan yang berakhir 10 Maret menjadi 528,2 juta barel, naik 7,3 persen dari periode sama tahun lalu, menurut laporan status minyak mingguan yang dirilis oleh Badan Informasi Energi AS (EIA) pada Rabu (15/3).
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April, naik 1,14 dolar AS menjadi menetap di 48,86 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Mei naik 0,89 dolar AS menjadi ditutup pada 51,81 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange, demikian Xinhua.
(UU.A026)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017