Jakarta (ANTARA News) - Masyarakat Indonesia terbukti masih bandel karena banyak di antaranya sering melahap makanan yang tidak baik untuk kesehatan.
Konsumsi makanan yang tidak terlalu direkomendasikan masih tinggi, setidaknya disantap tiga kali sepekan, berdasarkan studi yang dilakukan peneliti Helda Khusun dari SEAMEO-REFCON pada 864 pria dan wanita berusia 18-45 tahun di Jakarta Timur, Bandung, Surabaya, Makassar dan Medan.
“Pola konsumsi orang urban harus diwaspadai,” kata Helda di Jakarta, Rabu.
Sebanyak 77,4 responden masih sering mengonsumsi minuman berperisa manis, gorengan (74,5 persen), makanan manis (37,7 persen) dan keripik (27,9 persen).
Kebiasaan makan tidak sehat ditambah kurangnya aktivitas fisik dapat mempengaruhi risiko obesitas.
Ketua Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia Elvina Karyadi menganjurkan untuk menyantap makanan bergizi seimbang dalam asupan tepat, kemudian berolahraga untuk membakar kalori yang berlebih dalam tubuh.
Pria yang menonton tv atau bekerja di depan komputer lebih dari 6 jam per hari berisiko gemuk 1,5 kali lebih besar.
Sementara itu, kaum Hawa yang tidak pernah olahraga punya risiko gemuk hingga 3 kali lebih besar ketimbang mereka yang melakukan aktivitas fisik yang tinggi.
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017