Surabaya (ANTARA News) - Hanya 1,71 juta dari 176,88 juta umat Islam di Indonesia yang memakai bank syariah dalam transaksi dan investasi, sedangkan mayoritas umat Islam tetap memakai bank konvensional. "Ada sekitar 88 persen dari 201 juta penduduk Indonesia atau sekitar 176,88 juta orang beragama Islam, namun hanya sekitar 1,6 persen dari 88 persen atau sekitar 1,71 penduduk menjadi nasabah Bank Syariah," ujar Dr A Subarjo Joyosumarto dari Lembaga Perkembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Jakarta di Surabaya, Minggu. Ia mengemukakan hal itu dalam Seminar dan Kuliah Gabungan Program Doktor Ilmu Ekonomi Islam Pascasarjana Universitas Airlangga (Unair) Surabaya yang juga menghadirkan Prof Dr H Mubiar Purwasasmita (ITB) dan Dr Hasanuddeen Abdul Aziz (International Islamic University Malaysia atau IIUM di Institute of Islamic Banking and Finance Malaysia). Menurut dia, ada beberapa sebab mengapa jumlah nasabah di Bank Syariah Indonesia masih cukup rendah, diantaranya karena untuk Negara dengan sistem politik yang sekuler, maka keseluruhan perangkat sistem politik dan ekonomi adalah perangkat kapitalis. "Dalam situasi seperti itu, perbankan Syariah dikembangkan dengan cara dual banking system, yaitu bank-bank Syariah dikembangkan dalam kerangka perangkat system ekonomi kapitalis, seperti di Malaysia, Indonesia, Mesir, Singapura," tegasnya. Cepat atau lambatnya pengembangan bank Syariah, katanya, sangat tergantung kepada besar kecilnya dukungan pemerintah, bahkan pertumbuhan nasabahnya tidak secepat bank konvensional. "Sekitar tahun 2000-an, Bank BCA meluncurkan program Tahapan dengan target sekitar Rp2 miliar per-tahun, namun sekarang jumlah uang nasabah yang terkumpul per-tahunnya sudah mencapai Rp2 miliar, bahkan kini melampaui Rp4 Miliar per-tahun," ungkapnya. Ketika ditanyakan caranya, katanya, salah seorang direktur pemasarannya mengatakan hanya dengan melakukan jemput bola kepada nasabah yaitu mendatangi calon nasabah ketika gajian yakni setiap tanggal 1 per bulannya. "Hasilnya dengan strategi tersebut kini sudah melampaui target. Mungkin bank syariah juga menerapkan marketing seperti itu," paparnya. Ia menambahkan perbankan Syariah di Indonesia dimulai tahun 1992 dengan diresmikan berdirinya Bank Mualamat. Kini sudah terdapat sekitar tiga Bank Umum Syariah, 92 Bank Perkreditan Rakyat Syariah, 19 Bank Umum yang membuka Unit Syariah di samping cara konvensional, dan 29 Asuransi Takaful. "Kini, pangsa pasar bank Syariah secara keseluruhan sekitar 1,7 persen pada tahun 2006 dan diharapkan akan meningkat menjadi 5 persen pada tahun 2008," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007