Banjarmasin (ANTARA News) - Kalimantan Selatan akan menampilkan berbagai produk unggulan pertanian setempat pada Pekan Nasional (Penas) Tani di Aceh tahun 2017.

Anggota Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) H Suripno Sumas mengemukakan itu usai menerima Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) provinsi tersebut di Banjarmasin, Selasa.

"Produk unggulan pertanian Kalsel terdiri dari pertanian tanaman pangan dan hortikultura, kelautan dan perikanan, serta peternakan," kutip alumnus Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) Banjarmasin itu dari penuturan KTNA provinsi setempat.

Selain itu, berbagai produk dari kehutanan beserta hasil ikutannya, lanjut pensiunan pegawai negeri sipil (PNS) yang bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut.

Kedatangan KTNA bersama beberapa pejabat instansi terkait itu ke Komisi II DPRD Kalsel memohon doa restu, serta membicarakan persiapan untuk bisa berpartisipasi pada Penas Tani di NAD - "Serambi Mekkah" Indonesia, 5 - 11 Mei 2017.

Pembicaraan lain yang tidak kalah penting meminta dukungan moril dari DPRD Kalsel melalui Komisi II untuk mendapatkan anggaran pemerintah provinsi (Pemprov) setempat buat pembiayaan berpartisipasi pada Penas Tani nanti.

Hal itu karena rombongan dari "Bumi Perjuangan Pangeran Antasari" Kalsel yang akan bertolak ke provinsi paling barat Indonesia itu, cukup besar yaitu mencapai 800 orang, sehingga memerlukan dana tidak sedikit, demikian Suripno Sumas.

Penas Tani sebelumnya kegiatan nasional lima tahunan bagi warga tani serta berbagai stakeholder sektor pertanian secara umum atau lebih luas lagi, untuk saling tukar menukar pengalaman dalam mewujudkan keberhasilan usaha tani buat kesejahteraan keluarga.

Kalsel sendiri yang terdiri atas 13 kabupaten/kota dan merupakan daerah agraris atau pertanian pernah pula sebagai tuan rumah Penas Tani VII tahun 1980-an dengan mengambil tempat kegiatan Desa Aluan Besar Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST).

Aluan Besar (sekitar 171 kilometer utara Banjarmasin) salah satu desa di Kecamatan Batu Benawa HST yang sejak tahun 1970-an sudah menggunakan padi varietas unggul baru (VUB) untuk bercocok tanam, ketika itu bernama PB5 dan PB8.

Sebagai pengabadian kegiatan nasional yang monomental tahun 1980-an itu, jalan menuju Aluan Besar, salah satu lumbung padi "Bumi Murakata" HST tersebut bernama Jalan Penas Tani.

Baca juga: (Kalsel target tanam 59.000 hektare lahan kritis)

(KR-SKR/E008)

Pewarta: Sukarli
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017