Dubai (ANTARA News) - Orang nomor dua di jaringan Al Qaeda Ayman al Zawahri mengatakan rancangan undang-undang Kongres yang menyerukan penarikan pasukan dari Irak adalah bukti kekalahan Washington, kata satu rekaman video yang disiarkan di situs, kemarin. "Rancangan Undang-Undang ini mencerminkan kegagalan dan frustasi Amerika," kata Zawahri. "Tapi Rancangn undang-undang ini akan menghilangkan peluang kami untuk menghancurkan pasukan AS yang kami kepung dalam satu perangkap yang bersejarah." Seorang juru bicara Gedung Putih menolak memberi komentar mengenai rekaman video itu, yang disiarkan empat hari setelah Presiden AS George W Bush memveto rancangan undang-undang Kongres yang menyetujui dana darurat 124 miliar dolar AS bagi biaya perang di Irak dan Afghanistan tapi juga menetapkan penarikan pasukan AS dari Irak dimulai 1 Oktober dan sebagian besar dari mereka ditarik Maret 2008. AS kehilangan lebih dari 3.000 tentara yang tewas dalam perang di Irak dan kini memiliki sekitar 160.000 tentara di negara yang porak poranda akibat perang itu. "Kami memohon doa dari Allah bahwa mereka hanya keluar setelah kehilangan 200.000 sampai 300.000 tentara tewas, sehingga dengan demikian kami dapat memberikan Washington dan Eropa satu pelajaran yang tidak dapat dilupakan untuk memotivasi mereka meninjau kembali seluruh doktrin dan sistem moral mereka," kata Zawahri di rekaman video, yang disiarkan di situs-situs yang digunakan oleh kelompok-kelompok Islam. Zawahri membantah bahwa kelompok Al Qaeda dan Sunni menggerakkan aksi kekerasan sektarian di Irak, dan sebaliknya menuduh pemerintah Baghdad yang dipimpin Syiahlah melakukan hal itu. "Mereka yang telah menggerakkan aksi kekerasan di Irak adalah mereka yang sekarang mengemis pada Amerika agar tidak meninggalkan Irak, kata Zawahri yang mengenakan sorban dan duduk di depan rak buku dengan membawa satu senapan. "Keberhasilan itu hanyalah untuk kantongnya dan Halliburton," katanya mengacu pada perusahaan yang pernah dipimpin Wakil Presiden Dick Cheney, demikian Reuters.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007