Kepala Inspektorat Kota Cirebon, Eko Sambudjo, di Cirebon, Selasa, ketika ditemui membenarkan kejadian itu. "Ada tujuh orang yang luka, masing-masing tiga orang pejabat umum (staf) perencanaan dan empat orang pejabat umum keuangan, mereka shock dan hanya luka ringan, sudah ditangani medis oleh dokter dari Puskesmas Kejaksan yang datang ke kantor."
Dia menuturkan ambruknya eternit dimungkinkan akibat adanya kesalahan teknis saat pemasangannya. Kesalahan teknis dimungkinkan akibat ketidaksinkronan antara paku dengan baja ringan yang menjadi rangka bangunan.
Menurutnya, sebelum kejadian tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan eternit tersebut dalam kondisi lapuk, retak, atau hal lain yang memunculkan potensi ambruk.
Selain faktor teknis, menurutnya, tidak menutup kemungkinan faktor alam sebagai penyebab lain, dimana sesaat sebelum kejadian, angin kencang sempat bertiup.
"Bisa juga karena faktor umur gedung, dimana gedung ini sudah lebih dari sepuluh tahun berdiri," tuturnya.
Berdasarkan informasi, plafon kantor inspektorat ambruk saat jam bekerja atau sekitar pukul 11.00 WIB. Plafon ambruk menimpa tujuh orang yang tengah bekerja di Ruang Perencanaan dan Keuangan yang berada di lantai dua gedung tersebut.
Tak hanya menimpa staf, plafon juga menimpa sejumlah perangkat kantor seperti komputer, meja, kursi, lemari, dan lainnya.
Seluruh staf di ruang tersebut pun kemudian diungsikan ke ruang rapat/aula yang letaknya bersebelahan dengan ruang itu.
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017