Kuala Lumpur (ANTARA News) - Sebanyak 889 delegasi dari 38 negara dijadwalkan menghadiri Forum Halal Dunia (World Halal Forum/WHF) ke-2 yang diselenggarakan di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 7 hingga 8 Mei 2007. Direktur Pelaksana Kasehdia Sdn Bhd, Puan Jumaatun Azmi, di Kuala Lumpur, Minggu, mengatakan bahwa berbagai negara dan delegasi datang ke WHF ini bertujuan untuk mengharmonisasikan kegiatan perdagangan, manufaktur dan investasi pasar halal dunia yang diaplikasikan dengan bentuk standardisasi, sertifikasi dan dasar hukum syariahnya. "Tidak hanya lembaga-lembaga Islam, tetapi berbagai lembaga non Islam ikut menghadiri di forum ini. Bahkan negara-negara yang memiliki minoritas Muslim juga hadir, seperti Thailand, Australia, Selandia Baru dan Filipina," katanya kepada ANTARA News. Kasehdia Sdn Bhd adalah perusahaan yang dipercayakan untuk menyelenggarakan WHF bersama dengan perusahaan negara Malaysia, Halal Industry Development Corp. Menurut dia, WHF ke dua ini merupakan lanjutan dari dari WHF pertama yang juga diselenggarakan di Malaysia dengan jumlah peserta sekitar 730 delegasi dari 27 negara. "Forum kali ini memang meningkat di luar dugaan kita. Negara non Muslim juga mulai menaruh perhatian ke standar halal ini. Mungkin karena potensi pasar halal ini memang besar sekali," katanya. Delegasi Indonesia yang hadir di antaranya dari Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika (LPPOM) Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang dipimpin Prof Dr Aisjah Girindra. Dikatakannya, forum yang akan dibuka oleh Perdana Menteri (PM) Malaysia, Abdullah Ahmad Badawi, itu juga akan memberikan penghargaan kepada para "stakeholder" pasar halal, seperti penghargaan untuk produk halal baru terbaik, promosi pemasaran paling kreatif, produk atau jasa keuangan Islam terbaik, inovasi terbaik dan prestasi luar biasa personal di bidang industri halal. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007