Jakarta (ANTARA News) - Di hadapan para pengusaha yang menghadiri pembukaan Indonesia-Korea Business Summit di Jakarta, Selasa, Presiden Joko Widodo menyebut Indonesia sebagai entitas sesungguhnya dari "Descendants of the Sun" (keturunan matahari), seperti judul drama Korea populer tahun 2016.
"Indonesia adalah surga negara kepulauan tropis sesungguhnya, dan merupakan salah satu negara paling ramah, paling menyambut orang asing dan paling memiliki kebaikan hati di dunia. Saya yakin bahwa orang Indonesia adalah Taeyang-ui Huye atau 'The True Descendants of the Sun'," kata Presiden.
"Descendants of the Sun" adalah serial televisi Korea Selatan yang sudah diekspor ke 33 negara.
Presiden, yang memberikan sambutan dalam Bahasa Inggris, Indonesia bukan hanya negara besar, tapi juga indah dan didiami oleh warga yang ramah.
"Kami bukan hanya negara kepulauan terbesar di dunia namun juga membentang di garis katulistiwa sehingga menjadikan kami sebagai surga kepulauan tropis sesungguhnya. Namun dengan negara sedemikian luas, Indonesia juga mengalami masalah infrastruktur," ungkap Presiden.
Indonesia saat ini sedang memperbaiki infrastruktur dan berusaha menghubungkan seluruh wilayahnya.
"Dua tahun lalu, hanya dalam sebulan setelah saya menjabat, saya mengurangi subsidi bahan bakar yang membebani 80 persen anggaran dan memberikan keleluasaan fiskal hingga 15 miliar dolar AS sehingga membuat kami dapat membiayai program-program infrastruktur," jelas Presiden.
Proyek infrastruktur yang dimaksud Presiden antara lain pembangunan pembangkit listrik 35.000 mega watt, jalan tol sepanjang 1.000 kilometer, rel kereta api sepanjang 3.258 kilometer, 15 bandara baru dan pengembangan 24 pelabuhan.
"Semuanya untuk mendorong tujuan wisata domestik dan internasional yang baru. Saudara-saudara tahu Bali, tapi kami punya ratusan tempat lagi yang seperti Bali," kata Presiden.
Presiden, yang diketahui dua kali menemani putrinya menonton konser boyband Korea Super Junior, juga mengajak para pebisnis Korea berinvestasi di sektor ekonomi kreatif.
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017