Jakarta (ANTARA News) - Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh untuk Ukraina Yuddy Chrisnandi akan membumikan Indonesia di negara tempatnya bertugas, yaitu Ukraina, Georgia, dan Armenia.
"Tantangan terbesar adalah membumikan Indonesia, meningkatkan, dan bangun kerja sama baru," kata Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi periode 27 Oktober 2014-27 Juli 2016 itu ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.
Ia menyebutkan tugas yang akan diemban sebagai dubes baru di negara itu adalah menyosialisasikan kekayaan, keindahan, potensi, keunggulan, dan keramahtamahan Indonesia di tiga negara itu.
Pria kelahiran Bandung, 29 Mei 1968 itu menyebutkan intensitas hubungan diplomasi Indonesia dengan ketiga negara itu masih minim.
"Jumlah WNI di sana hanya sekitar 80 orang, sangat sedikit mungkin karena intensitas hubungan diplomasi belum maksimal," katanya.
Ia menyebutkan Kedutaan RI di negara itu relatif masih baru, yaitu baru ada tiga kali dubes atau baru 10-12 tahun.
"Target pertama saya di sana adalah bertemu dengan seluruh WNI yang ada di sana dan melanjutkan kerja sama yang sudah dirintis," kata politikus yang menjabat anggota DPR periode 2004-2009 dari Partai Golongan Karya dan periode 2009-2014 dari Partai Hati Nurani Rakyat.
Yuddy menceritakan awal mula dirinya dipercaya Presiden Jokowi menjadi dubes. Waktu itu dirinya diberitahu Presiden bahwa ia tidak lagi menjadi menteri dalam Kabinet Kerja. Kemudian Presiden apakah berkenan untuk tugas yang lain.
"Saya katakan sekiranya bapak Presiden berkenan memberikan tugas yang lain dan memberikan kepercayaan kepada saya, saya bersedia menjadi duta besar di negara manapun yang Bapak Presiden percayakan apakah negara besar atau kecil, jauh atau dekat untuk menambah pengalaman saya," katanya.
Ia menyebutkan sudah menjalani proses sejak Desember 2016 untuk menjadi dubes seperti fit and proper test, orientasi, dan lainnya.
"Saya diberikan waktu selambat-lambatnya 30 hari oleh Ibu Menlu untuk bertugas setelah pelantikan Senin ini," katanya.
Yuddy mengatakan dirinya mengetahui bahwa Ukraina menjadi tempat tugasnya pada bulan November 2016.
"Saya tahu ditempatkan di Ukraina kira-kira bulan November 2016 diberitahu oleh Ibu Menlu yang menyebutkan bahwa itu dipilihkan langsung oleh Presiden," kata Yuddy.
(A039/B015)
Oleh Agus Salim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017