Gorontalo (ANTARA News) - Sebanyak 33 kepala keluarga (KK) terdampak banjir bandang yang melanda Desa Yosonegoro, Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, Senin.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gorontalo, Doni Lahatie mengatakan, banjir bandang tersebut terjadi akibat luapan sungai Marisa.
"Banjir bandang terjadi karena hujan deras yang melanda sejumlah daerah sehingga sungai Marisa meluap dan merendam 33 kk di Yosonegoro dengan ketinggian air mencapai satu meter," kata Doni.
Saat ini BPBD Kabupaten Gorontalo telah berada di lokasi banjir untuk melihat apa saja penanganan yang akan dilakukan.
"Jika kondisi ini terus berlangsung kami akan segera membuat posko, tempat pengungsian dan juga menyiapkan makanan siap saji bagi korban banjir," menurutnya.
Doni mengimbau kepada warga yang tinggal di bantaran sungai dan daerah rawan banjir agar selalu waspada, karena cuaca ekstrim yang masih akan melanda daerah itu.
Sementara itu, dua pipa transmisi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Gorontalo, hanyut terbawa derasnya air sungai Biongo akibat banjir bandang.
Direktur PDAM Kabupaten Gorontalo, Raden Sahi mengatakan, derasnya arus air sungai Bionga, menyebabkan dua pipa transmisi hanyut sehingga distribusi air terganggu.
"Daerah yang terdampak karena hanyutnya dua pipa ini adalah Kecamatan Limboto Barat, Limboto dan sebagian Telaga," kata Raden.
Sedangkan jumlah pelanggan yang terdampak akibat rusaknya pipa tersebut, sebanyak 6.500 pelanggan.
(KR-ADW/H013)
Pewarta: Adiwinata Solihin
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017