Sopir bus tersebut diduga menabrak pawai tersebut saat melarikan diri dari sebuah kecelakaan lain.
Bus, yang tengah melaju dari Cap Haitien menuju ibu kota Port-au-Princi, sebelumnya menabrak dua orang di sebuah kota di dekat Gonaives sehingga menewaskan satu orang di antaranya, kata kepala badan perlindungan sipil di departemen Artibonite, Joseph Faustin.
Sopir bus kemudian melarikan diri dan menabrakkan kendaraannya di tengah tiga kerumunan para "rara" di Mapou, sekitar tiga kilometer dari tempat kecelakaan awal, kata Faustin.
Pawai rara, yang biasanya diselenggarakan di sekitar hari Paskah, adalah parade para musisi yang memainkan instrumen tadisional di pinggir jalan yang kemudian diramaikan oleh para penonton.
Secara keseluruhan, 34 orang tewas di tempat kejadian dan empat lainnya meregang nyawa di rumah sakit, kata Fred Henry, kepala badan perwakilan setempat. Dia menjelaskan bahwa insiden penabrakan bus itu terjadi sekitar pukul 4 dini hari.
"Biasanya, para sopir yang terlibat dalam kecelakaan tidak akan berhenti karena mereka takut akan terbunuh (karena pembalasan dari massa di sekitar tempat kejadian)," kata Henry.
Hingga kini masih belum ada informasi apa yang menyebabkan terjadinya dua kecelakaan tersebut.
Sopir dan para penumpang bus telah ditahan di kantor polisi, kata Patrick Cherilus, juru bicara badan perlindungan sipil di wilayah Artibonite.
Para penumpang sudah dilepaskan sementara sang sopir melarikan diri, kata Jean Bazlais Bornelus, kepala kepolisian di area tersebut.
Setelah terjadi penabrakan itu, para musisi dan orang-orang yang ikut berpawai mulai melempari bus dan kendaraan-kendaraan yang lewas, sehingga beberapa orang terluka, kata Albert Moulion, juru bicara Kementerian Dalam Negeri.
Jalanan di Haiti memang terkenal berbahaya dan kacau. Sangat sedikit pejalan kaki, pemotor, maupun sopir kendaraan roda empat yang mematuhi aturan.
Presiden Jovenel Moise meminta penyelidikan segera untuk kecelakaan tersebut.
"Kepala negara menyatakan duka cita yang mendalam bagi para keluarga korban," kata Moise sebagaimana dilaporkan Reuters.
(Uu.G005)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017