Jayapura (ANTARA News) - Pesawat Grand Caravan dengan kode penerbangan PK DLY milik PT Alda Trans Papua (ATP) tergelicir di Lapangan Terbang (Lapter) Kenyam, Ibu Kota Kabupaten Nduga, Provinsi Papua, Senin pukul 12.15 WIT.
Kapolres Jayawijaya AKBP Yan Reba kepada Antara, mengatakan pesawat yang dipiloti Yan Kayadu dan co pilot Darsono itu tergelincir akibat ban pesawat sebelah kiri pecah saat mendarat.
"Akibat pecah ban pesawat keluar jalur landasan di bagian kiri," ujarnya.
"Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, kondisi pesawat juba tidak rusak karena hanya ban yang pecah dan tertanam," sambung AKBP Reba.
Kapolres Jayawijaya yang wilayah tugasnya termasuk Kabupaten Nduga mengatakan pecahnya ban pesawat diduga akibat kondisi bandara yang belum beraspal.
Pesawat Caravan itu sudah dievakuasi oleh pengelola lapter, aparat keamanan dibantu masyarakat dari lokasi tergelincir dan kini diparkir di Lapter Kenyam, menunggu mekanik PT ATP dari Timika.
Pesawat itu mengangkut lima orang penumpang yakni Amalia, Repu, Rumus, Elius dan Putra, bertolak dari Bandara Moses Kilangin Timika, di Kabupaten Mimika pukul 11.30 WIT.
Pukul 12.15 WIT pesawat Grand Caravan PK-DL itu mendarat di Lapter Kenyam namun tergelincir.
Pesawat itu mengangkut beban seberat 1.090 kilogram, dengan rincian 309 kilogram berat penumpang (4 dewasa 1 anak) dan 781 kilogram barang berupa bahan makanan seperti daging ayam dan ikan.
(E006/A058)
Pewarta: Evarukdijati
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017