"Kami menemukan denah Mapolda Jabar. Ada indikasi salah satu sasarannya Mapolda Jabar," ujar Yusri saat dihubungi melalui telepon seluler, Senin.
Mengetahui hal tersebut, kepolisian langsung memperketat pengamanan di Markas Polda dan kantor-kantor kepolisian di seluruh Jawa Barat.
"Pengamanannya sekarang lebih ditingkatkan. Setiap orang yang masuk akan diperiksa oleh anggota termasuk anggota Brimob. Pemeriksaan dari mulai identitas dan barang bawaan," katanya.
Polisi menangkap AS di rumah kontrakan tempat dia tinggal di Jalan Kebon Gedang III, Kelurahan Maleer, Kota Bandung, Rabu (8/3). Ia diduga merakit bom panci yang diledakkan YC di Taman Pendawa, Cicendo, pada 27 Februari.
Saat menangkap AS, Yusri mengatakan, polisi antara lain menemukan satu ransel berisi rangkaian bom TATP Paralel dalam tas pinggang, dua botol cairan pembersih lantai untuk campuran TATP, sebilah sangkur, dan sejumlah buku terkait jihad.
"Selain membuat bom, Agus ini juga rencananya akan meledakan bom," kata Yusri.
Dalam penggeledahan kedua di rumah AS hari ini, polisi kembali mengamankan satu dus dan ember hijau yang ditutup rapat menggunakan lakban cokelat.
Selain menggeledah kediaman AS, polisi juga menggeledah rumah terduga teroris SA di Jalan Jamika, Gang Bahpian, Kelurahan Sukahaji, Kecamatan Babakan Ciparay.
Dalam penggeledahan tersebut polisi menyita satu senapan angin, buku, dan toples. Polisi sudah menangkap SA pada Kamis (9/3).
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017