jika kedua jenis bahan kimi ini dicampurkan, maka terjadi reaksi kimia yang menghasilkan VX. Saya kira itulah yang terjadi
Kuala Lumpur (ANTARA News) - Keraguan Korea Utara terhadap kesimpulan penyelidikan Malaysia soal racun gas saraf VX yang membunuh Kim Jong-nam terbukti hanya isap jempol negeri pimpinan Kim Jong-un yang tak lain adik tiri dari Jong-nam itu.
Pyongyang menyampaikan logika mengapa dua wanita penyerang Kim Jong-nam, salah satunya Siti Aisyah dari Indonesia, tidak ikut mati karena terpapar gas saraf yang digolongkan PBB sebagai senjata pemusnah massal itu.
Namun Tim Investigasi Khusus koran Malaysia, New Straits Times, menjawab keraguan Korea Utara itu dengan meyakinkan berdasarkan bukti faktual dan ilmiah.
VX memang yang mengakhiri hidup Jong-nam, tetapi tim penyelidik Malaysia yang dipantau New Straits Times memiliki hipotesis bahwa unsur berbahaya itu dipaparkan ke bagian tubuh Kim Jong-nam dalam bentuk serangan kimia biner.
Maksudnya serangan bahan kimia sangat beracun kepada Jong-nam itu dilakukan dengan dua ramuan berbeda yang tidak akan berbahaya kalau terpisah atau tidak menyatu sebagai satu senyawa, namun sebaliknya akan sangat fatal jika dua ramuan itu membentuk satu senyawa, yakni VX.
VX Biner disebut dengan VX2. VX dibuat dengan mencampurkan O-(2-diisopropylaminoethyl) O’-ethyl methylphosphonite (disingkat QL) dan unsur belerang atau sulfur (agen NE).
Dari penyelidikan diketahui dari bagian tubuh Jong-nam ditemukan jejak tersendiri QL, selain agen VX. Namun penyelidik tidak menemukan jejak sulfur pada bagian tubuh Jong-nam. Sekali lagi, QL kalau bercampur dengan NE atau sulfur, menjadi VX.
Pakar senjata kimia dari California, Raymond A. Zilinskas, menyampaikan alasan mengapa dua wanita penyemprot racun ke wajah Jong-nam --Siti Aisyah dan Doan Thi Huong dari Vietnam-- tidak ikut mati terpapar VX.
Menurut Zalinskas, kedua perempuan itu kemungkinan tidak membawa VX sudah dalam bentuk murni atau sudah menjadi satu senyawa. Inilah alasannya mengapa Siti Aisyah dan Doan Thi Huong, tidak ikut terpapar VX.
Kedua perempuan ini kemungkinan besar membawa dua unsur berbeda yang kalau dipersatukan akan menjadi unsur kimia mematikan bernama VX itu.
"Yang kita hadapi ini adalah apa yang disebut sistem biner di mana kedua pembunuh membawa dua jenis bahan kimia. Kedua jenis bahan kimia yang dibawa sendiri-sendiri oleh kedua perempuan itu belum menjadi racun, tetapi jika kedua jenis bahan kimia ini dicampurkan, maka terjadi reaksi kimia yang menghasilkan VX. Saya kira itulah yang terjadi," kata Zilinskas.
Seorang sumber yang menyelidiki pembunuhan Kim Jong-nam menyebutkan bahwa salah satu dari kedua perempuan itu --entah Siti Aisyah atau Doan Thi Huong--, membawa agen QL, sedangkan yang satunya lagi membawa belarang atau sulfur, sewaktu di bandara nan sibuk Malaysia itu di mana Jong-nam dibunuh.
"Hanya perlu 10 mililiter cairan (QL, untuk dicampurkan sulfur sehingga menjadi mematikan) dan benda seberat itu tak akan terdeteksi siapa pun, termasuk pemindai bandara."
"Andai saja kejadian itu tidak terekam CCTV, maka kematian Jong-nam mungkin akan disimpulkan sebagai serangan jantung," sambung dia dalam laman New Straits Times.
Kemudian ada kesaksian sangat menarik dari paling sedikit dua orang yang berada dekat Jong-nam sewaktu pria ini meminta bantuan sebelum akhirnya meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit, bahwa mereka mencium bau tidak sedap dari pria Korea Utara ini.
"Itu jelas sulfur karena unsur kimia ini mengeluarkan bau seperti telur busuk. Unsur ini juga bisa membuat orang muntah-muntah," kata sumber tadi.
Argumentasi dia dikuatkan lagi dengan fakta bahwa salah satu dari dua wanita penyerang Kim Jong-nam sempat muntah-muntah setelah melakukan serangan. Sayangnya, kedua wanita ini tidak meninggalkan jejak apa pun pada diri mereka bahwa mereka telah membawa sulfur atau QL.
VX, dalam bentuk murni atau sudah merupakan senyawa campuran Ql dan sulfur, adalah zat kimia yang tidak berwarna dan tidak berbau.
Polisi mengungkapkan bahwa baik Siti Aisyah maupun Doan Thi Huong membasuh tangan mereka di toilet bandara setelah mereka menyerang Kim Jong-nam sebelum kemudian melarikan diri meninggalkan bandara.
Para pakar mengatakan langkah pertama melawan dampak racun VX adalah membasuh tangan atau anggota badan lain dengan pemutih atau memberikan penawar atropine dan pralidoxime (2-PAM), atau menyuntikkan obat penenang/antiepilpesi seperti diazepam.
Dari laporan polisi Malaysia juga diketahui bahwa salah seorang dari empat pria Korea Utara yang menjadi tersangka pembunuhan Jong-nam sempat menuangkan sesuatu ke tangan dua wanita pembunuh Jong-nam sebelum kedua wanita ini menyerang kakak tiri pemimpin Korea Utara itu di Bandara Internasional Kuala Lumpur.
"Pria (tersangka Korea Utara) itu jelas menempatkan dirinya sendiri dalam risiko besar jika dia menuangkan VX murni (sudah merupakan campuran Ql dan sulfur))," kata sang sumber.
Menurut dia, VX akan menyerang tubuh manusia melalui pernafasan dan kontak kulit, jika tidak segera dibasuh atau dicuci.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017