Biak, Papua (ANTARA News) - Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua, yang memiliki fasilitas Bandar Udara (Bandara) Internasional Frans Kaisiepo sudah harus mulai disiapkan menjadi salah satu lokasi embarkasi haji di tanah Papua. Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama (Kakanwil Depag) Provinsi Papua, M. Mayor, di Biak, Minggu, mengatakan bahwa rencana pihaknya untuk menempatkan Kabupaten Biak Numfor menjadi salah satu embarkasi haji di Papua telah disampaikan kepada pemerintah pusat melalui Menteri Agama di Jakarta. Ia mengakui, bisa atau tidaknya Kabupaten Biak Numfor menjadi salah satu embarkasi haji di Papua tergantung dari pemenuhan berbagai persyaratan, yang ditetapkan, salah satunya harus memiliki jumlah kelompok terbang (kloter) calon jemaah haji sekitar tujuh sampai 10 kloter. "Untuk Provinsi Papua hingga saat ini belum dapat mencapai salah satu persyaratan tentang jumlah Kloter calon haji tujuh sampai 10 Kloter sehingga masih membutuhkan waktu untuk mencapai target dimaksud," katanya.Namun, hal ini dapat dilakukan jika beberapa provinsi lain yang dekat dengan Papua bergabung ke Biak seperti Maluku. Ia menyebutkan, kabupaten Biak Numfor dengan memiliki fasilitas bandara bertaraf internasional sangat layak jika dijadikan salah satu lokasi embarkasi haji di tanah Papua. Mayor mengakui, jika pihak Kanwil Depag Papua dapat merealisasikan Biak sebagai salah satu pusat embarkasi haji di Papua maka akan berdampak positif bagi kabupaten ini, di antaranya, calon haji yang akan berangkat ke tanah suci tidak lagi ke embarkasi Hasanuddin, Makassar.Selain itu, lanjutnya, sebelum calon haji diberangkatkan menuju ke tanah suci Makkah, dia harus menginap di Biak, maka daerah ini akan mendapatkan keuntungan berupa pemanfaatan sejumlah fasilitas yang dimiliki pemkab, seperti asrama haji, tempat penginapan maupun lain sebagainya. "Saya kira banyak manfaat yang didapatkan Pemkab Biak Numfor maupun masyarakatnya, jika pemerintah pusat menyetujui Biak dijadikan salah satu embarkasi haji di tanah Papua," kata Kakanwil Depag Papua Mayor. Menyinggung kuota calon haji untuk Provinsi Papua tahun 2007, menurut Kakanwil Depag, sesuai informasi yang diterima pihaknya, sama dengan tahun 2006 lalu berkisar 800 orang. Hanya saja untuk tahun haji 2007 ini dari kuota 800 orang, yang sebagian jumlah ini akan dibagi ke Provinsi Papua Barat sehingga jatah calon haji Provinsi Papua sekitar 500-an orang. Apalagi dengan terbentuknya Kanwil Depag Provinsi Papua Barat di Manokwari, menurut Mayor, maka pengelolaan administrasi maupun pembinaan kepegawaian akan berjalan dengan baik dan lancar. Bahkan setelah pihak Kanwil Depag Papua, lanjutnya, telah secara resmi menyerahkan asset, berupa personel,pembiayan,perlengkapan dan dokumentasi (P3D) beberapa waktu lalu, maka secara otomatis kegiatan administrasi kepegawaian Kanwil Depag Papua Barat telah beroperasi, serta berjalan dengan baik. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007