Purbalingga (ANTARA News) - Pengelola Desa Wisata Serang, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, mengharapkan perbaikan dan pelebaran jalan di kawasan ini agar aman dilalui wisatawan sehingga kecelakaan lalu lintas dapat dihindarkan.
"Hingga saat ini, kondisi jalan menuju Desa Wisata Serang, Kecamatan Karangreja, masih sempit dan beberapa titik mengalami kerusakan. Pelebaran baru dilakukan di beberapa lokasi terutama tikungan," kata Kepala Desa Serang Sugito di Purbalingga, Senin.
Menurut dia, kondisi tersebut membahayakan wisatawan terutama ketika kendaraan mereka berpapasan dengan kendaraan lain saat melintas di jalan yang berliku dan banyak tanjakan maupun turunan.
Selain itu, kata dia, lampu penerangan jalan juga masih minim sehingga terlihat gelap pada malam hari.
"Apalagi di Desa Serang sering turun kabut," katanya.
Oleh karena itu, dia mengharapkan akses jalan menuju Desa Wisata Serang diperbaiki dan dilebarkan serta diberi lampu penerangan.
Ia mengatakan hal itu cukup mendesak karena Desa Wisata Serang banyak dikunjungi wisatawan dari Jakarta, Cirebon, dan daerah lainnya dalam beberapa waktu terakhir.
"Pembangunan jalan tol di wilayah pantura yang saat ini sudah sampai di Pemalang turut meningkatkan kunjungan wisatawan ke Serang," katanya.
Terkait hal itu, Sugito mengatakan pihaknya terus berbenah dengan menambah beberapa wahana baru khususnya di "Rest Area" Lembah Asri yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Serang.
Menurut dia, pihaknya juga berencana mengembangkan wisata malam meskipun untuk sementara hanya menyasar wisatawan yang bermalam di desa lereng Gunung Slamet itu.
"Wisata malam memang sudah kami gagas tapi untuk sementara baru menyasar wisatawan yang bermalam di sini karena kondisi jalan yang sempit dan gelap menjadi kendala bagi wisatawan yang akan datang pada malam hari," katanya.
Ia mengatakan wisatawan yang hendak bermalam tidak perlu khawatir karena di Desa Wisata Serang saat ini sudah ada 48 "homestay" yang dapat dijadikan tempat untuk menginap.
Menurut dia, setiap "homestay" terdiri atas dua hingga empat kamar dengan biaya sewa semalam sebesar Rp50 ribu per orang.
"Selain fasilitas tempat tidur dan kamar mandi, wisatawan juga mendapat makan dan makanan ringan sebanyak satu kali. Biaya sewa memang kami hitung per orang karena menyangkut masalah konsumsi," katanya.
Bahkan, kata dia, biaya sewa itu tetap sama meskipun saat liburan.
"Kami masih dalam rangka promosi sehingga harga sewa tetap sebesar Rp50 ribu per orang meskipun saat liburan," katanya
Baca juga: (Ganjar: sukarelawan perbaikan jalan kritik untuk pemerintah)
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017