"Tidak mudah membuat tiga gol, apalagi di babak final. Dia luar biasa," ujar Aji Santoso di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Jabar, Minggu malam.
Aji mengakui, penampilan impresif tersebut membuat Gonzales saat ini masih menjadi penyerang andalannya di Arema FC, walau usia pemain kelahiran Uruguay itu hampir 41 tahun.
Memang, melihat catatan Gonzales sepanjang Piala Presiden 2017, tidak tampak ada penurunan kualitas dari penyerang yang setidaknya sudah empat kali menjadi "top scorer" Liga Indonesia itu.
Dia berhasil melesakkan 11 gol selama Piala Presiden 2017 dan bahkan sempat menorehkan lima gol dalam satu pertandingan kala Arema berhadapan dengan Semen Padang di babak semifinal.
Atas penampilannya itu, "El Loco", julukan Gonzales, diganjar dengan gelar penyerang tersubur sepanjang kompetisi dan berhak mendapatkan hadiah berupa uang tunai sebesar Rp100 juta.
Dia pun berencana untuk membawa sang istri, Eva Gonzales, menjalankan ibadah umroh ke Tanah Suci sembari berlibur.
"Saya tidak mau berkomentar dahulu mengenai musim baru liga, termasuk tentang target ke depan. Saya ingin berlibur sebentar," tutur Gonzales.
Adapun pertandingan final Piala Presiden 2017 antara Arema FC dan Pusamania Borneo FC (PBFC) berakhir dengan skor telak 5-1 untuk kemenangan Singo Edan.
Gol Arema dibuat oleh Hanif Sjahbandi (29), Michael Orah (bunuh diri, 37) dan Cristian Gonzales (42, 53, 63). Sementara gol PBFC dilesakkan oleh Firly Apriansyah (68).
Sebagai juara, Arema FC berhak atas trofi bergilir Piala Presiden dan hadiah uang tunai sebesar Rp3 miliar. Sementara PBFC sebagai runner up mendapatkan uang senilai Rp2 miliar.
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017