Cibinong (ANTARA News) - Pelatih Arema FC Aji Santoso merasa para pemainnya bermain dengan maksimal di final Piala Presiden 2017 dan menjalankan taktik dengan baik.
Disiplinnya Arema membuat tim Singo Edan berhasil menaklukkan Pusmania Borneo FC (PBFC), tim yang sebelum final hanya kebobolan tiga gol sepanjang kompetisi, dengan skor telak 5-1, di laga yang digelar di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jabar, Minggu malam.
"Kami menyadari bahwa PBFC memiliki pertahanan yang sangat baik. Karena itu saya tekankan kepada pemain untuk melakukan kombinasi umpan satu-dua di wilayah pertahanan lawan dan kami berhasil," ujar Aji usai pertandingan.
Kombinasi umpan pendek ini, lanjut dia, dapat dilihat pada gol kedua dan ketiga dari penyerang Arema, Cristian Gonzales.
Gol kedua Gonzales terjadi pada menit ke-53. Kerja sama antara Esteban Viscarra dan Gonzales berakhir dengan umpan terobosan yang disambut Gonzales dengan tendangan mendatar, mengirim bola melewati sela kaki kiper Wawan Hendrawan.
Pada menit ke-63, Gonzales membuat gol ketiganya hasil kerja sama satu-dua, juga dengan Viscarra.
Selain itu, faktor kemenangan Arema lainnya menurut Aji adalah mereka berhasil menghentikan umpan-umpan panjang langsung Pusamania Borneo FC yang mengarah langsung ke penyerang Reinaldo Elias da Costa.
"Saya melihat mereka mengandalkan umpan panjang langsung ke striker yang memang kuat dalam duel," tutur Aji.
Pertandingan final Piala Presiden 2017 antara Arema FC dan PBFC berakhir dengan skor telak 5-1 untuk kemenangan Singo Edan.
Gol Arema dibuat oleh Hanif Sjahbandi (29), Michael Orah (bunuh diri, 37), Cristian Gonzales (42, 53, 63). Sementara gol balasan PBFC dilesakkan oleh Firly Apriansyah (68).
Sebagai juara, Arema FC berhak atas trofi bergilir Piala Presiden dan hadiah uang tunai sebesar Rp3 miliar. Sementara PBFC membawa uang senilai Rp2 miliar.
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017